Dokter Bedah Ini Dipaksa Angkat Organ Vital Tahanan Politik yang Masih Hidup

Anton Suhartono
Seorang mantan dokter bedah asal China mengaku dipaksa mengangkat organ vital dari tubuh tahanan politik yang dieksekusi namun masih hidup (Ilustrasi, Foto: Reuters)

LONDON, iNews.id - Enver Tohti, dokter bedah China memberikan pengakuan dipaksa mengangkat organ vital, seperti hati dan ginjal, seorang tahanan politik yang dieksekusi, namun masih hidup. Praktik mengerikan itu terjadi terhadap tahanan politik Uighur di Xinjiang.

Tohti menyampaikan pengalamannya itu kepada surat kabar Inggris, The Sun, di tengah dugaan berlanjutnya praktik penjualan organ tucuh tahanan politik China di pasar gelap. Pria 58 tahun yang melarikan diri dari negaranya karena takut ancaman pembunuhan itu mengatakan, praktik tersebut terjadi pada 1995.

Bosnya meminta dia untuk melakukan sesuatu yang liar. Dia lalu dibawa ke tempat operasi di pegunungan barat. Tohti mengaku hanya satu dari ribuan petugas medis yang dipaksa melakukan pembedahan di luar keinginan mereka.

"Saya sangat takut karena mengira mereka akan menembak saya karena saya satu-satunya orang Uighur di tim itu dan tidak ada orang lain di sana kecuali sopir kami," ujarnya.

Setelah itu dia mendengar suara tembakan sebelum dihadapkan dengan setidaknya 10 mayat di sebuah mobil.

Dia diberitahu kepala ahli bedah untuk memperhatikan satu orang yang ditembak, namun masih hidup. Ketika operasi dimulai, pria itu masih berusaha melawan. Jantungnya masih bekerja.

Editor : Miftahudin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network