BREBES, iNews.id - Data dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Brebes mencatat, ada 7 dari 43 desa yang menggelar Pemilihan Kepala Desa serentak di Kabupaten Brebes masuk titik rawan konflik.
Data tersebut, merupakan hasil pemetaan titik rawan gesekan horisontal. Di antaranya, kedekatan antar calon kades, fanatisme antar pendukung, hingga semua potensi pelanggaran kampanye.
Semua calon kades dan tim pendukungnya diminta harus lebih mengutamakan kampanye dialogis.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Kabupaten Brebes M Sodiq mengungkapkan, tujuh titik rawan konflik dalam gelaran Pilkades Serentak Tahap 3 dinilai paling rentan terjadi gesekan.
Rinciannya, Desa Lembarawa Kecamatan Brebes, Losari Kecamatan Losari, Slatri dan Rengaspendawa. Desa/Kecamatan Larangan, Cikeusal Kidul Kecamatan Ketanggungan, Adisana Kecamatan Bumiayu, Pengarasan Kecamatan Bantarkawung.
“Untuk meminimalisir terjadinya gesekan dan rawan konflik. Semua masyarakat diminta lebih mengutamakan kerukunan dan paseduluran,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (17/05/2022).
Selain terus melakukan pemetaan, lanjut Sodiq, pengawasan terus dilakukan untuk memantau perkembangan di lapangan. Bahkan, sangat dibutuhkan peran aktif semua stakeholder terkait.
Menurutnya, Forkompimcam dan panitia tingkat desa sebagai penentu keberhasilan pilkades. Sebab, semua potensi gesekan konflik pilkades bisa lebih diminimalisir dengan pendekatan sosiologis.
“Dalam monitoring di lapangan, komunikasi dengan pengamanan terus dilakukan dengan melibatkan TNI-Polri, dan Satpol PP,” jelasnya
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Subagyo menambakan, sesuai tahapan Pilkades serentak sudah memasuki persiapan akhir.
Hari Minggu-Senin (15-16/5) kemarin merupakan masa kampanye dan hari ini Selasa (17/5/2022) memasuki hari tenang. Kemudian, pelaksanaan pemungutan suara Pilkades Serentak di 43 desa pada Rabu (18/5/2022) besok.
“Harapannya, pilkades dapat berjalan lancar, aman, damai dan sukses. Terutama, tanpa mengoyak kerukunan dan persaudaraan masyarakat di desa. Calon dan pendukung siap menang dan siap kalah,” tandasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait