Tahu akan sifat buruk sang suami, Eka menyarankan agar imam dirinya itu bertemu dengan psikolog untuk konsultasi. Suami Eka menolak.
Pada 9 Maret 2022, Eka cek darah karena merasa badannya tidak sehat. Hasil keluar dan menyatakan kalau Eka kena demam berdarah. Selain DBD, Eka pun dinyatakan positif Covid-19. Suaminya juga positif Covid-19.
Karena demam tinggi, suami Eka dirawat di klinik. Dia tak mau dirawat di rumah sakit, ribet katanya. Alhasil, Eka merawat sang suami dalam kondisi sama-sama sedang sakit.
Sampai suatu ketika, tak sengaja pakaian Eka mengenai nasi yang akan dimakan suaminya. Seketika suami Eka marah besar. Dia bilang nasi yang sudah kena baju tidak bisa dimakan lagi.
"Aku yang sudah kelelahan, ditambah kurang tidur sejak awal satu rumah dengannya, mendengar dia marah hanya karena nasi kena pakaian, aku ngambek. Ku diamkan dia," tulis Eka.
Sang suami tak terima dengan sikap cuek bebek Eka kepadanya. Suami Eka kemudian membentak Eka, menyuruh Eka untuk meminta maaf. Eka menurutinya.
Tak lama setelah Eka minta maaf, suaminya memesan makanan secara online. Makanan datang dan suaminya makan dengan lahap. Sementara itu, Eka hanya menangis dan dia tak dihiraukan suaminya.
Selesai makan, suami Eka mengetahui kalau tak ada minuman di dekatnya. Alhasil, dia memberitahu adiknya untuk membeli minum. Satu jam menanti, belum datang juga minuman itu dan membuat Eka berinisiatif untuk membelikan minuman di minimarket.
Suami Eka malah membentak marah-marah. Dia mengatakan kalau siapa yang suruh membeli minum. Eka pun menurutinya. Tapi, air tak kunjung datang, akhirnya Eka nekat beli minum di luar.
Saat tiba di kamar rawat, bukannya ucapan terima kasih karena sudah membawakan air minum, Eka malah dibentak lagi. Suaminya kesal karena Eka tak menuruti perintahnya. Eka hanya menangis dan bilang ke suaminya kalau dia mau pulang saja.
Suami Eka mengiyakan, mengizinkan dia untuk pulang. "Silahkan pulang sana," jawab suami Eka ketus.
Sore harinya, Sabtu, 12 Maret 2022, suami Eka sudah dibolehkan pulang oleh dokter. Lalu orangtuanya menjemput dia ke klinik.
"Aku yang saat itu kondisinya masih menangis, langsung ditenangan mertua. 'Sabar ya, kak. Arief memang begitu, harus sabar kitanya," tulis Eka.
Di cerita berikutnya, Eka menjelaskan banyak sekali problematika dalam biduk rumah tangganya yang hanya delapan hari itu. Sampai akhirnya dia dan suami benar-benar harus melepaskan status suami-istri.
Eka merasa sudah cukup dengan segala drama yang dibawa suaminya. Dia tak kuat dengan semuanya, sampai akhirnya dia benar-benar pergi dari rumah suaminya.
"Saya usir kamu sekarang juga! Saya talak kamu sekarang. Kita sudah tidak sah sebagai suami istri," ungkap Eka menceritakan apa yang disampaikan suaminya saat menceraikan dirinya.
Eka bergegas mengemasi barang-barang miliknya. Tak ada suaminya membantu dia mengangkut barang-barang ke mobil box. Suami Eka hanya mengantarkan dia sampai bertemu bus Primajasa jurusan Cikarang-Bandung.
"Sedih rasanya nasib pernikahan aku seperti ini dan tidak pernah terbayang sama sekali sebelumnya. Dia pun memintaku untuk tidak menceritakan apa yang terjadi pada orang lain, dan jika aku tetap menceritakannya, dia akan membawa hal ini ke ranah hukum," tulis Eka menutup kisahnya.
Di cuitan terakhir itu, Eka menyisipkan tangkapan layar pernyataan suaminya yang tidak suka dengan sikap Eka membeberkan semua perbuatannya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait