Sejumlah saran dan masukan yang disampaikan PPI Singapura terkait parekraf Indonesia di antaranya perlunya untuk mulai dikreasikan oleh-oleh atau suvenir khas misalnya untuk Batam dan Bintan, perlunya informasi online terkait parekraf berbahasa asing, juga pentingnya dikembangkan infrastruktur atas akses yang ramah untuk pejalan kaki atau wisatawan.
PPIS juga menyampaikan potensi paket graduation trip ke luar namun belum dikembangkan dengan optimal di tanah air. Menparekraf berjanji akan segera menindaklanjuti isu-isu tersebut dan memfasilitasi kepada kementerian/lembaga terkait dan melanjutkan dialog dengan PPIS secara daring mengingat waktu pertemuan mereka yang terbatas.
“Kami ada program fam trip ke lima destinasi super prioritas, dan kami mengajak anggota PPIS untuk ikut serta,” kata Sandiaga.
Menparekraf juga mengajak mahasiswa dalam mensukseskan program net zero carbon emission, terutama dalam kaitannya dengan sektor pariwisata yang akan ditindaklanjuti dengan penanaman pohon bakau di Batam/Bintan.
Menparekraf Sandiaga didampingi Kepala Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Singapura, Ratna Lestari; Direktur Industri Kreatif Film, Televisi dan Animasi Kemenparekraf/Baparekraf, Syaifullah; Direktur Hubungan Antarlembaga Kemenparekraf/Baparekraf, Iman Santosa; dan Kepala Biro Komunikasi, Kemenparekraf/Baparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait