SLAWI, iNews.id - Pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah mestinya harus bersinergi dengan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah pusat, terlebih dalam membuat program
strategis harus ada harmonisasi keterpaduan antar daerah.
Hal itu mengemuka dalam gelaran acara moci bareng dengan tema merajut sinergitas antara Kadin dengan anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) IX Jawa Tengah, di
Hotel Grand Dian Slawi, Selasa (28/12/2021)
Empat legislator yang menjadi nara sumber dalam acara yang digagas Kadin Kabupaten Tegal ini, yakni Dewi Aryani (komisi IX), Abdul Fikri Faqih (komisi X),
Agung Widyantoro (komisi II) dan harris turino (komisi VI).
Agung menyampaikan, dalam membuat program strategis harus ada keterpaduan antar daerah, seperti Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes, terlebih dalam
membangung kawasan industri, yang saat ini sedang digencarkan di banyak daerah.
Agung menyebut, sebagaimana kebijakan pemerintah pusat, pembangunan apa pun sektornya harus berbasis kawasan dan yang lebih penting harus ada sinergitas antara
Pemerintah provinsi, kabupaten dan kota.
Menurut mantan Bupati Brebes ini, pembangunan harus memenuhi sekala prioritas kebutuhan masyarakat, bukan semata keinginan dari para pejabat dalam penyusunan tata ruang juga harus berbasis kawasan.
Sementara itu, Dewi aryani mengajak semua elemen berkolaborasi untuk membangkitkan perekonomian di Kabupaten Tegal, keterpurukan ekonomi bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah. Namun semua pihak termasuk pengusaha dan pelaku industri.
Dewi Aryani menyebut, sesuai dengan visi misi Kadin pusat, diharapkan Kadin Kabupaten Tegal, punya sepirit yang sama dalam mendorong empati sosial dalam menuntaskan pandemi Covid-19.
Politisi PDI Perjuangan ini, menjelaskan industri kecil dan menengah merupakan sektor yang sangat merasakan dampak dari perekonomian sebagai dampak dari pandemi Covid-19, bukan hanya indonesia tapi global.
Karenanya menurut, Dear, sapaan Dewi Aryani, dalam hal ini peranan perbankan juga sangat diperlukan untuk mendorong sekaligus membantu pengembangan industri kecil dan Menengah.
Editor : Miftahudin