JAKARTA, iNews.id -Saat melakukan kunjungan ke beberapa warung pangan hingga ke pasar tradisional di sekitar kawasan Klender, Jakarta Timur pada Rabu (22/6/2022).
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menilai adanya kenaikan harga sejumlah komoditas dianghap wajar.
Mendag bersama rombongan melakukan kunjungan di 3 titik, dua di antara adalah warung pangan yang mendapatkan distribusi minyak curah dari pemerintah, dan satu titik di pasar Klender.
Pada kunjungan yang pertama di warung pangan, Mendag Zulhas berbincang dengan pemilik warung untuk bertanya-tanya terkait penjualan minyak goreng curah menggunakan sistem warung pangan.
Pada kesempatan tersebut Mendag Zulhas juga sekaligus mensosialisasikan hotline terkait kendala minyak goreng curah.
Dia menyebut masyarakat bisa menghubungi ke nomor 1500014 dan WhatsApp ke 081212359337.
"Jadi kalau ada masalah-masalah, kita akan sebarkan ini, biar masyarakat bisa mengadu kalau ada masalah (kekurangan)," ujar Mendag.
Kemudian Mendag Zulhas melanjutkan kunjungan selanjutnya ke toko yang menjual minyak goreng distribusi pemerintah.
Di warung tersebut Mendag menyaksikan proses transaksi minyak goreng curah rakyat menggunakan input data KTP.
Pedagang tersebut menyarankan pemerintah untuk melakukan pengemasan sederhana pada minyak goreng curah.
Sehingga para pedagang tidak mengemasnya sendiri menggunakan kantong plastik.
"Sudah, nanti mudah-mudahan Senin bisa jalan, tapi kalau sampai ke tempat ibu tidak Senin, mungkin 2 minggu, namanya minyakkita," tegasnya.
Setelah itu, Mendag melanjutkan ke pasar Klender dengan berjalan kaki untuk sekalian memantau harga bahan pokok.
Namun warung pertama yang dituju adalah minyak goreng.
Mendag bertanya kepada para pedagang minyak tersebut terkait serapan minyak goreng curah oleh masyarakat.
Pedagang mengaku saat ini stok minyak gorengnya masih ada.
"Makanya kalau mau cepat (habis), sekarang tidak perlu lagi dibatasi belinya (masyarakat)," ucapnya.
Mendag pun tak lupa untuk mengecek harga bahan pokok, seperti bawang hingga cabai.
"Naik sedikit, wajar lah sekali-kali mereka (petani) mendapat bonus, kemarin kan setelah pandemi 2 tahun," bebernya.
Dihadapan pedagang tempe, Mendag juga mendapat keluhan yang sama soal harga kedelai yang mahal.
Sebab pedagang tersebut memproduksi tempe secara mandiri.
Kunjungan terakhir Mendag adalah ke tukang daging.
Tapi keluhan soal harga daging pun turut diterima Mendag.
Editor : Miftahudin