Untuk memasuki pantai tersebut, pengunjung dikenai biaya sebesar 300 riyal Arab Saudi atau setara dengan Rp1,1 juta. Selain itu, pengunjung juga harus meninggalkan ponsel dan gadget mereka sebelum masuk ke Pure Beach. Hal ini dilakukan untuk mencegah pengambilan foto atau video.
Dengan demikian, privasi para pengunjung dapat tetap terjaga. Selain itu, para staf yang bekerja di pantai tersebut juga tidak mengetahui apakah pengunjung yang berkunjung sudah menikah atau belum.
Asma, salah satu wisatawan lokal, mengaku kepada AFP, jika dia senang bisa menghabiskan waktu bersama sang kekasih di pantai ini. Tidak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa dia bisa melakukan hal itu di negara yang konservatif ini.
Apabila sebelumnya Arab Saudi menetapkan aturan pemisahan pria dan wanita di tempat wisata, berbeda dengan saat ini di Pure Beach. Kini, wanita berusia 32 tahun itu tidak perlu khawatir lagi untuk berdansa dan menikmati musik dengan pasangannya.
"Ini adalah lambang kesenangan. Ini adalah impian kami untuk datang ke sini dan menghabiskan akhir pekan yang indah," katanya kepada AFP, seperti dikutip SINDOnews. Selain Pure Beach, terdapat pantai-pantai privat lain yang menawarkan kebebasan serupa. Namun, kebebasan tersebut tidak berlaku di pantai-pantai umum dan tempat umum lainnya.
Bilal Saudi, kepala acara di King Abdullah Economic City, mengatakan bahwa pembukaan Pure Beach memang ditujukan untuk menarik turis lokal dan asing.
Editor : Miftahudin