get app
inews
Aa Text
Read Next : Nelayan Kota Tegal, Deklarasikan Irjen Pol Ahmad Luthfi Sebagai Gubernur Jateng 2024

Hampir 90 Persen Nelayan Kota Tegal Mengandalkan Perbankan

Sabtu, 17 September 2022 | 21:13 WIB
header img
Ratusan kapal bersandar di pelabuhan Tegalsari, Kota Tegal belum bisa berangkat dampak dari kenaikan harga BBM. (Foto: Nino)

Eko menyebutkan, pinjaman para pemilik kapal relatif dari yang terkecil Rp 5 juta itu untuk kapal kecil, nelayan harian. Dan Rp 500 juta - Rp 1 Miliar ukuran kapal besar untuk sekali pemberangkatan. Biaya tersebut untuk perbekalan selama beberapa bulan melaut.

Kapal-kapal yang sudah mendarat di dermaga saat ini sudah tidak mampu berangkat kembali karena ikatan dengan kenaikan harga BBM. Biaya operasional yang dikeluarkan oleh pemilik kapal dengan hasil tangkapan tidak sebanding. 

HNSI berharap pemerintah memberikan harga bersubsidi kepada nelayan agara bisa berangkat melaut. "Artinya diakui atau tidak nelayan itu menyumbang gizi Indonesia dan menekan angka stanting dari hasil produk nelayan. Kalau ini dibiarkan berlarut-larut saya yakin gizi dan stanting akan drop karena hasil tangkapan ikan akan berkurang," ujar Eko yang duduk di DPRD Kota Tegal.

Menurut catatan HNSI Kota Tegal, sekira ada 1.300 nelayan lebih. Kalau dirata-rata per kapal 20 ABK, maka berapa yang terdampak perekonomian dengan berhentinya kapal tidak melaut.

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut