BREBES, iNews.id - Aksi protes warga empat desa di Kecamatan Banjarharjo, yang kesal dengan kerusakan ruas jalan Cikakak-Banjarharjo, langsung direspon Pemkab Brebes.
Dua hari setelah aksi penanaman pohon pisang dan pertunjukan parodi memancing di jalan rusak, pada Minggu (6/2/2022), jalan itu diperbaiki sementara dengan diurug sirtu (pasir batu).
Puluhan dam truk yang mengangkut material didatangkan ke titik jalan yang mengalami kerusakan parah, khususnya di Desa Parereja.
Kedatangan material itu disambut antusias warga. Mereka spontan turun tangan membantu proses pengurukan lubang jalan yang tergenang air hujan itu. Warga pun meratakan gunungan sirtu di jalan rusak.
"Hari ini, kerusakan kami tangani sementara dengan menguruk jalan yang berlubang," ungkap Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Brebes, Ridho Khaeroni.
Dia menjelaskan, ruas jalan Cikakak - Banjarharjo itu mempunyai panjang total 8,56 kilometer (km), dan 1,5 KM di antaranya dalam kondisi rusak. Di tahun 2019, ruas jalan ini sudah ruas ditangani dengan alokasi anggaran Rp 6 miliar.
"Kemudian, tahun 2020 dan 2021, kami juga melakukan perbaikan di ruas jalan ini, dengan alokasi anggaran setiap tahunnya Rp 200 juta," jelasnya.
Meski hampir setiap tahun dilakukan penanganan di ruas jalan Cikakak-Banjarharjo, lanjut dia, tetapi memang masih belum bisa menuntaskan seluruh kerusakan yang terjadi, khususnya di Desa Parereja. Itu karena keterbatasan anggaran daerah, sehingga harus dilakukan secara bertahap.
"Termasuk, di tahun 2022 ini juga telah dialokasikan anggaran Rp 200 juta, yang difokuskan perbaikan di wilayah Parereja," pungkasnya.
Editor : Miftahudin