PEKALONGAN, iNews.id - Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemerintah (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah, diminta responsif dan punya visi untuk perkembangan pembangunan Kota Tegal ke depan.
Hal itu disampaikan Wali Kota Tegal H. Dedy Yon Supriyono, dalam sambutan Pembukaan Rapat Koordinasi Pembangunan dan Pendapatan Pemerintah Kota Tegal di Ballroom Grand Dian Hotel Pekalongan, Jum’at (18/02) sore, yang rilisnya diteima Sabtu (19/02/2022).
“OPD terkait saya minta tanggap terhadap perkembangan. Saya berharap jangka panjang tujuan kita harus jelas. Bagaimana Kota Tegal itu tambah baik, karena masih banyak PR yg perlu dibenahi, "pinta Dedy Yon.
Hadir Sekda Kota Tegal Johardi, para Staf Ahli, Asisten, Kepala OPD di Lingkungan Pemkot Tegal, Camat dan Lurah se-Kota Tegal, Kepala Puskesmas, Perumda dan pendamping masing-masing OPD. Dedy Yon menyebut, OPD seharusnya paham mengenai apa yang perlu dilaksanakan dalam rangka merespon perkembangan pembangunan di Kota Tegal.
Ia juga meminta OPD mencatat hal-hal yang disampaikannya. Wali kota memberi contoh misalnya ketika ada pembangunan Poltek Bahari Nusantara maka untuk dibuat gerbang agar bus besar dapat masuk.
"Kalau punya sekolah itu mata rantainya panjang. Nantinya orang tua siswa nengok anak yang sekolah, mereka nginap di hotel. Paling rendah kost-kostan, guest house, wisma melati dan lainnya. Kemudian makan di restoran dan rumah makan, ada efek ekonomi yang bisa meningkatkan pendapatan orang Tegal,” jelas Wali Kota.
Terkait pendapatan Kota Tegal, Wali Kota meminta OPD menggali potensi-potensi yang ada di Kota Tegal. Salah satunya syarat pendapatan Kota Tegal naik, yakni penambahan populasi atau kepadatan penduduk. Saat ini Kota Tegal pertumbuhan penduduk rendah di angka 1.800-2.000 penduduk.
"Sekarang jumlahnya 287.959 penduduk. Populasi penduduk per tahun hanya 1.800- 2.000 itu kan kecil sekali. Idealnya 5.000 dan penduduknya 500 ribu jiwa,” ungkap Wali Kota.
Dedy Yon juga mengingatkan jika Kota Tegal banyak wilayah yang menjadi zona kuning untuk tempat usaha, kawasan bisnis, tempat pemukiman penduduk dan real estate.
Menurutnya, untuk memenuhi ruang terbuka hijau sebesar minimal 14%, harus ada tambahan taman / hutan kota yang dimiliki Kota Tegal.
"Lahan tambak milik Kota Tegal buat taman dan hutan kota saja agar bertambah menjadi ruang terbuka hijau,” terangnya.
Dalam menjelaskan perkembangan Kota Tegal, Wali Kota juga menyebut mengenai pembangunan Terminal Bus, Pelabuhan Internasional, Fly Over Tirus, Tegal Selatan menjadi Kota Baru dan Margadana menjadi Kota Wisata Baru, Pembangunan Menara Seven Tower Madam Kardinah, CMJT, Perluasan Jl. Kol. Sudiarto, Song of the Sea, kereta gantung dengan 5 terminal, jembatan Randusanga Wetan, pembangunan Kantor Dinas Perhubungan, Kantor Dinas Perhubungan lama menjadi Kantor Satpol PP Pariwisata dan Polisi Pariwisata, Rest Area Pasar Beras, dan pemekaran wilayah, pembangunan jembatan penyeberangan di Jl. A. Yani. Termasuk videotron, pembangunan Kantor Perumda Tirta Bahari, Tempat Parkir Alun-alun/Soul Parking di barat Waterleideng dan pusat grosir Tegal.
"OPD selain responsif juga berpikiran milenial. Misal pembangunan tempat wisata dapat mengerti kebutuhan para kaum milenial, " pungkasnya.
Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa dan Administrasi Pembangunan Setda Kota Tegal Heru Prasetya memaparkan berbagai pekerjaan pengadaan berupa pengadaan barang, konstruksi, konsultansi dan jasa lainnya untuk pelaksanaan tahun 2022 berdasarkan isian Rencana Umum Pengadaan (RUP). Dengan metode tender sebanyak 53 paket, e-purchasing sebanyak 27 paket, pengadaan langsung 400-an paket dan lainnya. Dilanjutkan paparan Kepala OPD terkait Potensi Pendapatan Daerah.
Acara diskusi dipandu oleh Asisten Ekonomi Pembangunan Sekda Kota Tegal, dimoderatori oleh Sekda Kota Tegal dan beberapa penegasan serta penekanan oleh Walikota Tegal.
Editor : Miftahudin