get app
inews
Aa Read Next : Cerita Supir Truk, yang Barang Muatannya Dijarah saat Alami Kecelakaan

Orang Tua Korban Pembacokan Minta Pelaku di Hukum Setimpal

Senin, 21 Februari 2022 | 18:46 WIB
header img
Rasbun (47) Orang tua Ahmad Nursidik, seorang pelajar kelas 3 SMP 1 Wanasari (foto: Ist)

BREBES, iNews.id - Rasbun (47) Orang tua Ahmad Nursidik, seorang pelajar kelas 3 SMP 1 Wanasari yang menjadi korban pembacokan meminta supaya Polisi memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku yang menyebabkan nyawa anak semata wayangnya melayang.

Rasbun bercerita, saat itu ketika Bada Ashar anaknya sempat pulang kerumah meminta izin untuk membeli bahan bakar motor, bahkan ayahnya tersebut sempat menyuruh anaknya makan terlebih dahulu.

"Anak saya memilih membeli bahan bakar bakar terlebih dahulu dari pada makan, kemudian langsung jalan jalan bersama temannya ke Jalingkut. Tak lama kemudian saya dapat kabar anak saya kebacok," ujarnya saat ditemui dirumahnya. Senin, (21/02/2022).

Mengetahui anaknya terkena luka bacok dari tetangganya, lanjut Rasbun, Ia kemudian bergegas untuk langsung membesuk anaknya. Sesampainya di RS Bhakti Asih Brebes, ia hanya bisa melihat anaknya yang sudah tak bernyawa dengan penuh luka bacok. Malam itu juga Nursidik langsung dimakamkan di Pemakaman Keluarga.

"Saat sampai di rumah sakit, anak saya suda tak bernyawa. Nggak nyangka anak semata wayang saya bakal secepat ini meninggalkan kami. Pokoknya saya minta pelaku di hukum setimpal," ungkapnya.

Ayah korban menuturkan, Sidik sapaan akrab anaknya merupakan sosok yang pendiam dan tidak pernah terlibat masalah apapun terhadap teman sejawatnya. Hingga saat ini, Ibu korban Waroh bahkan masih menangis histeris ketika menerima kenyataan bahwa anaknya sudah tiada.

Dengan masih diselimuti rasa duka, Ia menceritakan bahwa anak semata wayangnya tersebut ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di SMK jurusan Otomotif dan berkeinginan membuka bengkel sepeda motor.

"Anak saya bercita cita ingin melanjutkan pendidikan di SMK jurusan Otomotif, bahkan rencananya hari ini mau mendaftar. Namun malah hari ini ia sudah tidak ada," tuturnya.

Rasbun mengaku, tidak ada firasat apapun sebelum anak semata wayangnya tersebut pergi untuk selamanya. 

"Anak saya satu satunya ini penurut dimata keluarga, keluarga juga tidak ada yang punya firasat apapun sebelum anak saya pergi untuk selama lamanya," pungkasnya.

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut