"Anak Iaki-laki dari yang bersangkutan semula viral di media sosial sebagai jelmaan Nabi Isa adalah mempunyai kebiasaan menonton kisah-kisah para nabi dan terinspirasi, serta mengimajinasikan dirinya sebagai Nabi Isa, karena takjub terhadap mukjizat Nabi Isa yang bisa menyembuhkan orang dari penyakit dengan cukup memegang bagian yang sakit dari penderita dan sembuh seketika," bebernya.
Pria itu mengaku, bahwa yang disampaikan selama ini adalah faktor ketidak tahuannya terhadap ajaran Agama Islam. Oleh karena itu, Kemenag dan MUI akan melakukan pendampingan pembinaan terhadap yang bersangkutan.
"Saudara Partin Botutihe bersedia dibina, dan mau mengikuti tata cara saran pengobatan tidak melanggar ajaran agama dan peraturan perundangan yang berlaku," pungkasnya.
Editor : Miftahudin