Anton bercerita, kesulitan seperti ini sudah membuat para peternak itik yang tergabung dalam KTTI Berhias yang beranggota 15 orang goyah sejak Bulan November tahun 2021 lalu hingga sekarang.
"Saya beserta KTTI sih berharap kepada pemerintah agar bisa mengevaluasi para peternak itik di sini. Terutama Dinas Peternakan agar bisa mendampingi kami para peternak disaat kesulitan seperti ini," harapnya.
Sementara Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) dr. Ismu Subroto melalu Sekertaris Dinas, Sodikin mengatakan, jadi kami sudah pahami hal seperti ini. Bahwa jika cuaca ektrem seperti ini hal seperti yang dikeluhkan para peternak pasti terjadi.
"Maka solusinya adalah membuat subtitusi, peternak harus mencari solusi dengan pakan yang nutrisi dan vitaminnya bisa mencukupi tapi dengan harga murah. Misalnya bisa dengan ketela atau pakan lainnya," ujarnya saat ditemui diruang kerjanya.
Editor : Miftahudin