KOTA TEGAL, iNews.id iNews- Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota menggelar sosialisasi dengan nonton bareng film Tepatilah Janji karya Garin Nugroho di Gajahmada Cinema Kota Tegal Senin, (27/10/2024) malam.
Nonton bareng (nobar) dibuka oleh Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kota Tegal, Mochammad Masyhadi M.Pd.I. "Kita ingat menonton film bareng di bioskop saat era 1990 an. Dimana nonton bioskop menjadi idola anak muda pada jamnnya," kata Masyhadi.
Terpisah Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Kota Tegal, Charis Budiman SE menyampaikan pihaknya sengaja menyelenggarakan nonton bareng film 'Tepatilah Janji' di bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda 2024.
Charis berharap dengan diundangnya ratusan penonton yang memiliki hak suara di Pilkada besok 27 November 2204 mendatang bisa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada Kota Tegal.
"Sebagian besar penonton acara nobar malam ini adalah pemilih pemula yang merupakan pemilih cerdas dalam pilkada Kota Tegal karena kami mengundang," kata Charis.
Ratusan yang diundang nobar seperti siswa SMA/SMK sederajat, perguruan tinggi, sekolah tinggi, perwakilan PPK dan perwakilan PPS Kota Tegal.
"Menonton film 'Tepatilah Janji' selain mensosialisasikan Pilkada serentak, para pemilih pemula tidak hanya berperan memilih pemimpin saja tetapi, juga harus mengawal dan mengingatkan kepada pemimpin yang terpilih untuk tetap berada pada aturan dan menepati janji-janji saat kampanye," tutup Charis.
Sinopsis film 'Tepatilah Janji' berkisah tentang keluarga Bu Pertiwi (Cut Mini) dengan tiga anaknya. Politik masuk ke keluarga ini ketika putra tertuanya, Adam (Bima Zeno) naik sebagai lurah.
Pilkada yang diikuti Adam penuh kompetisi serta kompleksitas laku politik tanpa etika. Situasi tersejut membawa reaksi beragam dari istri Adam, Tari (Faradina Mufti), dan adik-adiknya, Isham (Kevin Abani) dan Sekar (Shenina Cinnamon).
Cerita berlanjut tidak hanya tentang drama politik, tapi menjadi drama komedi dan percintaan. Urusan cinta ibu Pertiwi dengan Pak Janji (Ibnu Jamil) yang belum menemui ujung, sekaligus dirumitkan dengan euforia penduduk desa dan calo politik serta isu dinasti yang menyebar ke desa dengan adanya media sosial bercampur gosip desa.
Editor : Miftahudin