Tercatat hingga November 2024, sudah terlaksana GPM di 180 lokasi di wilayah Eks-Karesidenan Pekalongan. Hal tersebut akan terus dilaksanakan hingga akhir tahun untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan, khususnya dalam rangka menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru. IHK Kota Tegal sepanjang Tahun 2024 diperkirakan tetap terjaga pada kisaran target 2,5 persen ±1, sejalan dengan inflasi yang terkendali.
Hal ini didukung oleh membaiknya prakiraan cuaca BMKG di Tahun 2024, yang mana El Nino akan melemah dan berangsur ke kondisi netral, serta konsistensi penguatan program GNPIP di tingkat pusat hingga daerah. Diperkuat juga melalui sinergi pengendalian inflasi berbasis 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif) di daerah bersama TPID dan K/L terkait.
Transaksi QRIS terus mengalami kenaikan pada 7 Kabupaten/Kota di wilayah Eks Karesidenan Pekalongan. Sampai dengan bulan Oktober 2024, terdapat 26,3 juta transaksi menggunakan QRIS, atau mengalami kenaikan 201,59 persen cumulative-tocumulative.
Lebih lanjut Marwadi menyampaikan, nominal transaksi QRIS mencapai Rp2,04 triliun, tumbuh sebesar 196,65 persen secara cumulative-to-cumulative. Secara spasial, nominal transaksi QRIS terbesar ada di Kota Tegal (Rp 98 miliar) dan Kota Pekalongan (Rp 328 miliar).
Kedepan kata Marwadi KPwBI Tegal akan mendukung kesuksesan pencapaian target Nasional 58 juta pengguna QRIS dengan 40 juta merchant yang sebagian besar merupakan merchant UMKM.
Kas Keliling KPwBI Tegal senantiasa berkomitmen untuk menjaga kualitas uang yang beredar di masyarakat. Hal tersebut ditempuh melalui kegiatan Kas Keliling, yang memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menukarkan uang yang tidak layak edar (rusak, sobek, dsb.) menjadi uang layak edar (ULE). Hingga awal Desember 2024, KPwBI Tegal telah melakukan Kas Keliling Luar Kota (KKLK) sebanyak 27 kali yang tersebar di wilayah Eks-Karesidenan Pekalongan.
Sedangkan, Kas Keliling Dalam Kota (Kota Tegal) telah terlaksana sebanyak 10 kali. Inflow-Outflow Sepanjang tahun 2024 hingga minggu pertama Desember, peredaran uang di KPwBI Tegal tercatat net outflow sebesar Rp9 triliun. Hal tersebut menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai yang utamanya digunakan untuk kebutuhan konsumsi.
Editor : Miftahudin