Soal Pemotongan PMT Posyandu, Dinkes Kota Tegal Buka Suara
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/03/87c15_soal-pemotongan-pmt-posyandu-dinkes-kota-tegal-buka-suara.jpg)
Lebih lanjut Zaenal menerangkan, Posyandu merupakan kegiatan dari masyarakat untuk masyarakat oleh masyarakat. Karena itu pemberdayaan masyarakat perlu ditingkatkan.
PMT penyuluhan hanyalah stimulan dan besarnya Rp 125 ribu per bulan dan pasti tidak cukup. Dengan Rp 125 ribu per bulan maka kalo dijadikan bubur kacang hijau seharga Rp 5 ribu hanya untuk 25 balita, padahal setiap Posyandu ada kurang lebih 50 balita bahkan ada yang 70 balita. Dan sianya biasanya ada swadaya dari masyarakat.
"Dengan adanya refokusing anggaran maka kita fokus pada PMT pemulihan," terang Zaenal.
Sebelumnya sejumlah kader Posyandu mengeluhkan hilangnya 8 kali Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dalam setahun.
Lurah Debong Kidul, Erni S.IP membenarkan para kader Posyandu di wilayahnya kebingungan akibat kebijakan pemotonan PMT yang akan datang.
Editor : Miftahudin