get app
inews
Aa Text
Read Next : KPU Musnahkan 231 Surat Suara Rusak, 2.187 Kelebihan Surat Suara Pemilihan Walkot dan WawalKot Tegal

Dokter Bedah Ini Dipaksa Angkat Organ Vital Tahanan Politik yang Masih Hidup

Senin, 16 Mei 2022 | 08:35 WIB
header img
Seorang mantan dokter bedah asal China mengaku dipaksa mengangkat organ vital dari tubuh tahanan politik yang dieksekusi namun masih hidup (Ilustrasi, Foto: Reuters)

LONDON, iNews.id - Enver Tohti, dokter bedah China memberikan pengakuan dipaksa mengangkat organ vital, seperti hati dan ginjal, seorang tahanan politik yang dieksekusi, namun masih hidup. Praktik mengerikan itu terjadi terhadap tahanan politik Uighur di Xinjiang.

Tohti menyampaikan pengalamannya itu kepada surat kabar Inggris, The Sun, di tengah dugaan berlanjutnya praktik penjualan organ tucuh tahanan politik China di pasar gelap. Pria 58 tahun yang melarikan diri dari negaranya karena takut ancaman pembunuhan itu mengatakan, praktik tersebut terjadi pada 1995.

Bosnya meminta dia untuk melakukan sesuatu yang liar. Dia lalu dibawa ke tempat operasi di pegunungan barat. Tohti mengaku hanya satu dari ribuan petugas medis yang dipaksa melakukan pembedahan di luar keinginan mereka.

"Saya sangat takut karena mengira mereka akan menembak saya karena saya satu-satunya orang Uighur di tim itu dan tidak ada orang lain di sana kecuali sopir kami," ujarnya.

Setelah itu dia mendengar suara tembakan sebelum dihadapkan dengan setidaknya 10 mayat di sebuah mobil.

Dia diberitahu kepala ahli bedah untuk memperhatikan satu orang yang ditembak, namun masih hidup. Ketika operasi dimulai, pria itu masih berusaha melawan. Jantungnya masih bekerja.

"Tubuhnya berjuang melawan saya jadi saya berasumsi dia masih hidup karena jelas merasakan sakit," ujarnya.

Pria yang kini bekerja sebagai sopir taksi online itu menegaskan insiden itu selalu terngiang di kepala, tidak bisa melupakannya.

China merevisi undang-undang pada 2007 yang melarang praktik tersebut, namun para pengamat yakin praktik pengambilan organ terus berlanjut.

Hasil studi mengungkap 400 transplantasi dari tahanan yang meninggal terjadi di China antara 2000 hingga 2017, melibatkan organ jantung, paru-paru, dan hati. Sebuah studi American Journal of Transplantation mengungkap ada kasus di mana pasien masih hidup saat organnya diambil.

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut