KOTA TEGAL, iNews.id - Pedagang di pasar tradisional Kota Tegal menolak dengan kebijakan pemerintah yang mencabut subsidi minyak goreng curah, hari ini Selasa (31/5/2022). Mereka menilai pencabutan itu akan membuat harga minyak goreng tidak terkendali di pasaran.
Selain itu, saat ini minyak goreng curah sedang sangat laku. Berbeda dengan minyak goreng kemasan yang peminatnya semakin sedikit.
Pedagang di Pasar Langon Kota Tegal, Bu Udin (62) mengatakan, pencabutan subsidi minyak goreng curah akan merugikan para pedagang di pasar-pasar tradisional.
Karena nanti harganya naik dan berbeda-beda. Tetapi jika ada subsidi, harga dari distributor ataupun di pasaran tetap seragam.
"Ya, lebih baik jangan. Soalnya nanti malah kacau lagi. Harganya bisa melambung lagi," ujarnya, Selasa (31/5/2022).
Bu Udin mengatakan, saat belum resmi dicabut saja, kemarin minyak goreng curah sudah sulit didapatkan dari distributor. Dua toko langganannya pun kosong.
Ia hari ini dapat dari toko yang lain tetapi harganya sudah Rp 17 ribu per kilogram.
Padahal sehari yang lalu harganya dari distributor masih Rp 15.500 per kilogram.
Lalu ia mengambil keuntungan untuk dijual lagi menjadi sekira Rp 16.500- Rp 17.000 per kilogram.
"Tadi barusan saya dapat dua jerigen, harganya sudah Rp 17 ribu per kilogram. Terus kalau nanti barangnya tidak ada, harganya jadi berapa," ungkapnya.
Sementara minyak goreng kemasan, menurutnya mengalami penurunan harga. Ia mengatakan, minyak goreng kamasan biasa dari Rp 22 ribu per liter menjadi Rp 20.900 per liter. Tetapi untuk minyak goreng premium masih sekira Rp 26 ribu per liter.
"Yang turun minyak goreng kemasan kualitas biasa jadi Rp 21 ribu per liter. Kalau yang kualitas premium masih Rp 26 ribu per liter," ujarnya.
Pedagang lain, Kunenah (50) berharap, pemerintah membatalkan rencana pencabutan minyak goreng curah. Masyarakat pun sangat senang dengan adanya subsidi. Bahkan dibandingkan kemasan, minyak curah sedang laris-larisnnya.
"Kalau dicabut, mestinya harga tambah mahal. Kasihanlah pedagang sama masyarakat yang warungan dan jualan gorengan," ungkapnya.
Kunenah mengatakan, saat ini harga minyak goreng curah dari pedagang pasar sudah Rp 17 ribu per kilogram.
Jika subsidi dicabut, harganya mau bertambah menjadi berapa.
"Kami berharap minyak goreng curah tetap lancar. Ada terus dan harganya stabil," tandasnya.
Editor : Miftahudin