Adapun penjualan tiket diprediksi sudah mulai meningkat, bahkan sejak tahun lalu ketika mulai beberapa negara membuka sejumlah border secara bertahap. “Kalau naiknya prediksi dari tahun lalu. Hanya menurun di bulan Mei, Juli, Agustus ketika ada larangan pembatasan perjalanan saat ada Omicron, Nah di bulan April 2022 sudah naik lagi,” ujarnya.
Pauline membeberkan, penyebab harga tiket pesawat yang mahal saat ini, salah satunya karena naiknya bahan bakar pesawat avtur, kurangnya penerbangan hingga demand masyarakat lebih tinggi dibanding supply. “Tak hanya itu, sekarang armada pesawat masih belum bisa beroperasi full post-pandemic, masih banyak yang masih dalam proses maintenance, kekurangan sparepart, lack of staff, sehingga kurangnya penerbangan, demand masyarakat lebih tinggi dibanding supply,” tuturnya.
Astindo pun berharap, maskapai ke depannya dapat menambah frekuensi penerbangan ke Indonesia. Pasalnya, harga tinggi ini bukan hanya dari Indonesia ke luar negeri saja tapi juga dari luar negeri ke Indonesia.
Editor : Miftahudin