JAKARTA, iNews.id - 3 Negara di Eropa bagian selatan mengalami kekeringan dan gelombang panas ekstrem akibat konsumsi air berlebih dan perubahan iklim yang masif.
Bahkan, Pemerintah Italia pun meminta warganya membatasi penggunaan air seminimal mungkin. Padahal, konsumsi air oleh warga di Uni Eropa hanya mencakup 9% dari total penggunaan, sementara bagian terbesarnya, yakni sekitar 60% konsumsi air diserap oleh sektor pertanian.
"Kekeringan adalah satu hal, yang lainnya adalah berapa banyak air yang kita ambil dari sistem," kata Nihat Zal, ahli air di Badan Lingkungan Eropa EEA, seperti dilansir dari DW, Jumat (8/7/2022).
Situasi paling paling dramatis terlihat di Italia utara, yang mengalami kekeringan terburuk dalam 70 tahun terakhir. Lebih dari 100 kota telah diminta untuk membatasi konsumsi airnya.
Pada hari Senin (04/07/2022), pemerintah Italia menyatakan keadaan darurat untuk lima wilayah hingga akhir tahun. Menghadapi krisis air itu, pemerintah kini menyiapkan dana bantuan jangka pendek sampai 36 juta euro.
Karena curah hujan selama musim dingin sangat minim, debit air di sungai Dora Baltea dan sungai sungai Po, sungai terbesar Italia, tercatat delapan kali lebih rendah dari biasanya.
Kedua sungai menyuplai air untuk salah satu kawasan pertanian terpenting di Eropa. Sekitar 30% produksinya saat ini terancam akibat kekeringan.
Otoritas irigasi di wilayah barat laut Italia memerintahkan agar pohon buah-buahan tidak lagi disiram. Air yang dihemat akan digunakan untuk mengairi tanaman padi yang bernilai ekonomi lebih tinggi.
Walikota kota Verona telah mengumumkan, menyiram taman dan lapangan olahraga, mencuci mobil dan teras, mengisi kolam air dan kolam renang dilarang hingga akhir Agustus nanti untuk menjaga persediaan air minum. Kebun sayur hanya boleh disiram pada malam hari.
Kota Pisa juga mulai menerapkan penjatahan air. Mulai bulan ini air minum hanya dapat digunakan "untuk keperluan rumah tangga dan kebersihan pribadi". Pelanggaran akan mengakibatkan denda hingga 500 euro.
Di Milan, semua air mancur dekoratif telah dimatikan. Walikota kota kecil Castenaso ingin mengatasi masalah ini lebih drastis lagi: Dia telah melarang penata rambut dan tukang cukur untuk mencuci rambut pelanggan mereka dua kali.
Di kota kecil berpenduduk 16.000 jiwa itu ada 10 penata rambut, yang ditargetkan menghemat ribuan liter air per hari.
BACA JUGA
Gairah Seks Tinggi, Melissa Satta Sanggup Layani Kevin-Prince Boateng Sehari Bisa 10 Kali
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait