KOLOMBIA, iNews.id - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa berupaya untuk melarikan diri ke luar negeri, namun Rajapaksa ini justru terjebak di bandara, Selasa (12/7/2022). Petugas imigrasi mencegatnya sang Presiden untuk bepergian ke luar negeri hingga terjadi cekcok sengit.
Sri Lanka dilanda kerusuhan dilatarbelakangi krisis ekonomi dan politik. Presiden dan perdana menteri didesak mundur karena dianggap gagal menyelesaikan krisis sehingga negara itu mengalami kebangkrutan pertama dalam sejarah pada Mei lalu, lantaran gagal membayar utang luar negeri
Rajapaksa berjanji akan mengundurkan diri pada Rabu besok sehingga membuka jalan bagi proses transisi pemerintahan secara damai.
Dikutip dari AFP, petugas imigrasi dilaporkan menolak untuk menemui Rajapaksa di ruang VIP bandara sejak Senin kemarin guna memberi stempel di paspornya. Sementara Rajapaksa menolak untuk melewati pintu imigrasi umum karena takut akan bertemu warga.
Akibarnya presiden dan sang istri menghabiskan malam di pangkalan militer di sebelah bandara internasional dan melewatkan empat penerbangan yang membawanya ke Uni Emirat Arab (UEA).
Pria 73 tahun itu kabur dari kediaman dinas di Kolombo sebelum puluhan ribu pengunjuk rasa menggeruduk pada Sabtu pekan lalu. Beberapa pejabat mengatakan Rajapaksa hendak kabur ke Dubai.
Rajapaksa tak bisa ditangkap alias kebal hukum selama menjabat sebagai presiden. Dia kemungkinan akan mengumumkan pengunduran diri secara resmi di luar negeri untuk menghindari penangkapan.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait