Oleh karena itu, keistimewaan malam 1 Suro adalah bersamaan dengan perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram. Kemudian, kalender Jawa disesuaikan dengan nama-nama bulan dalam tahun Hijriyah.
Melansir buku 'Adiluhung' terbitan Danista Perdana, perayaan malam 1 Suro pada masyarakat Jawa di Surakarta (Solo) dilakukan dengan membawa kebo bule (kerbau putih) dalam arakan kirab. Kehadiran kerbau itu menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat.
Kemudian, bila di Yogyakarta, malam 1 Suro dirayakan dengan membawa benda-benda pusaka, seperti keris dalam arak-arakan kirab. Tradisi ini menitikberatkan pada ketenteraman batin dan keselamatan sehingga diselingi doa dalam ritualnya.
Demikian sejarah malam 1 Suro yang jatuh bersamaan dengan jatuhnya tanggal 1 Muharram atau Tahun Baru Islam.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait