"Karena masih baru dan masih proses pengerjaan, jalan itu belum dimanfaatkan. Tapi gara-gara tanah bergerak, kondisinya sudah rusak. Jadi warga harus tetap memutar jika mau melintasi di desa itu," sambung Karyono.
Ditemui terpisah, Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Brebes, Ridho Khaeron menjelaskan, jalan baru itu dibangun menggunakan anggaran penanganan bencana Tahun 2022. Nilai kontrak proyek peningkatan jalan sebesar Rp 3.24 milyar.
Sebelum memulai pekerjaan proyek tersebut, lanjut Ridho, pihaknya sudah berkonsultasi dengan sejumlah ahli geologi. Mereka kemudian merekomendasikan agar pembangunan jalan dilakukan dengan menggunakan borpile yang diatasnya menggunakan beton.
"Jadi sebelum dibangun, sudah kami konsultasikan dengan ahli geologi. Kemudian muncul rekom untuk menggunakan borpile dengan beton di bagian atasnya. Tapi pada kenyataaanya, meski sudah pakai itu, tetap saja ambles," ungkap Ridho.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait