Sejak tumpasnya Arya Penangsang, Joko Tingkir muncul sebagai Raja Pajang, yang kekuasaanya menggantikan Kesultanan Demak. Dalam buku Kerajaan Islam Pertama di Jawa, Tinjauan Sejarah Politik Abad XV dan XVI, peneliti asing H.J de Graaf dan Th.G.Th. Pigeaud menyebut, dengan berakhirnya keluarga raja Demak cabang Jipang, mulailah Pajang memegang kekuasaan tunggal.
“Maka berdirilah kerajaan pedalaman yang pertama di Jawa Tengah sebelah selatan, yang kemudian berkembang menjadi kekuatan politik besar selama berabad-abad”. Sejak munculnya Kerajaan Pajang, pusat kekuasaan politik Jawa yang sebelumnya di wilayah pesisir Demak dan Surabaya, bergeser ke pedalaman.
Dalam Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa, Peralihan dari Majapahit ke Mataram, disebutkan bahwa pada tahun 1581 Sultan Hadiwijaya mendapatkan pengakuan kekuasaan sebagai raja Islam dan Sultan dari raja-raja terpenting di Jawa Timur dan pesisir sebelah timur.
Kekuasaan Joko Tingkir atau Raja Hadiwijaya di Kerajaan Pajang mulai pudar seiring berkembangnya kekuasaan Ki Ageng Pemanahan dan putranya yang bernama Danang Sutawijaya di kawasan hutan mentaok, Mataram.
Awalnya Ki Ageng Pemanahan, Ki Juru Mertani, Ki Panjawi dan Sutawijaya, merupakan sekutu Joko Tingkir, terutama saat menumpas Adipati Jipang Panolan Aryo Penangsang.
Ki Ageng Pemanahan merupakan keturunan Ki Ageng Selo asal Boyolali, Jawa Tengah yang bila garis keturunannya ditarik lebih ke atas lagi, silsilahnya akan sampai pada Raja Brawijaya Majapahit.
Oleh Sultan Hadiwijaya, Danang Sutawijaya diambil anak angkat dan diberi julukan Raden Ngabehi Loring pasar. Atas jasa yang telah dilakukan Ki Ageng Pemanahan Cs, Sultan Hadiwijaya memberikan hadiah kawasan hutan mentaok, di Mataram.
Kawasan Mataram yang semula kadipaten, berkembang pesat dan bahkan berani menentang kebijakan Kerajaan Pajang. Pemberontakan yang dilakukan Danang Sutawijaya mengakhiri kekuasaan Pajang.
Usai perang dengan pasukan Mataram di wilayah Prambanan, Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya jatuh sakit dan meninggal dunia. Joko Tingkir dimakamkan di Desa Butuh, Kabupaten Sragen Jawa Tengah.
Dengan berakhirnya kekuasaan Pajang, Danang Sutawijaya muncul sebagai Raja Mataram Islam pertama dengan gelar Panembahan Senopati ing Ngalaga (1586-1681).
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait