Sosok Joko Tingkir
Joko Tingkir memiliki nama kecil Mas Karebet. Dia merupakan pendiri sekaligus raja pertama (1568-1582) Kerajaan Pajang. Sebagai raja Pajang, Joko Tingkir mendapat panggilan Sultan Hadiwijaya atau Sultan Adiwijaya.
Joko Tingkir yang lahir di Pengging, Jawa Tengah merupakan putra Adipati Pengging atau Kebo Kenanga, santri kinasih (kesayangan) Syekh Siti Jenar.
Nama Mas Karebet konon berasal dari pertunjukkan wayang beber yang mengiringi pesta kelahirannya (1549). Suara beber wayang yang kemrebet akibat tiupan angin, menjadi asal-usul nama Karebet.
Sejak Kebo Kenanga meninggal dunia akibat berseteru dengan Sunan Kudus, Joko Tingkir yang masih bayi diasuh oleh Ki Ageng Tingkir, Ki Ageng Ngerang dan Ki Ageng Butuh. Ketiganya merupakan sahabat seperguruan mendiang ayahnya. Dari situlah nama Joko Tingkir berasal.
Sejak diasuh Ki Ageng Tingkir, Mas Karebet lebih dikenal dengan nama Joko Tingkir. Sebagai putra Kebo Kenanga yang menikah dengan Nyi Ageng Pengging, di dalam tubuh Joko Tingkir mengalir darah penguasa Majapahit.
Berbagai sumber menyebut, Kebo Kenongo, ayah Joko Tingkir merupakan putra Raja Andayaningrat atau Jaka Sengara, penguasa Pengging yang berjuluk raja buaya.
Pernikahan Andayaningrat dengan putri Pambayun Raja Brawijaya (Raja Majapahit) melahirkan putra yang diberi nama Kebo Kenanga. Sumber sejarah lain menyebut Kebo Kenanga memiliki saudara tua laki-laki yang bernama Kebo Kanigoro.
Konon Kebo Kanigoro kemudian moksa setelah bertapa di sekitar kawah Gunung Merapi.
Joko Tingkir kemudian menjadi menantu Trenggana, Sultan Demak (1505-1513 dan 1521-1546). Dari pernikahannya dengan Ratu Mas Cempaka, ia dikaruniai seorang putra bernama Pangeran Benowo atau Pangeran Benawa.
Kesuksesan karier politik Joko Tingkir dimulai dari perseteruannya dengan Adipati Jipang Panolan (sekarang Cepu Blora), Aryo Penangsang atau Arya Penangsang. Dibantu Ki Ageng Pemanahan, Juru Mertani, Ki Panjawi dan Danang Sutawijaya, Joko Tingkir berhasil menghabisi Arya Penangsang.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait