5. Rusia
Rusia juga termasuk negara yang menyumbang emisi gas rumah kaca di dunia, atau salah satu yang mengumpulkan polusi tinggi di dunia.
Rusia memproduksi 5,36 persen emisi gas rumah kaca yang ada dunia. Sektor terbesar yang menyumbang gas rumah kaca di Rusia adalah listrik dan emisi akibat kebocoran (fugitive emissions).
6. Jepang
Jepang dengan segala kecanggihan teknologinya, juga menjadi negara penyumbang polusi tertinggi di dunia. Negeri Sakura ini menghasilkan 2,5 persen emisi gas rumah kaca dunia.
Seperti AS dan Uni Eropa, listrik dan transportasi menjadi sektor terbesar yang memproduksi gas rumah kaca di negara itu.
7. Brasil
Meskipun Brasil sebgai negara yang dikenal dengan kekayaan hutannya, namun ternyata masuk dalam daftar negara penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar.
Brasil bertanggung jawab atas 2,19 persen emisi gas polusi udara di dunia. Sektor yang menghasilkan emisi gas rumah kaca terbesar di negara ini ialah agrikultur dan transportasi.
8. Bangladesh
Selnajutnya adalah Bangladesh menjadi negara dengan tingkat polusi udara terburuk di dunia pada 2021. Menurut laporan IQAir, indeks kualitas udara negara tersebut mencapai 76,9 poin.
9. Indonesia
Indonesia masuk di peringkat 17 polusi udara terburuk di dunia. Ini tentu dapat mengancam keselamatn bumi.
Indonesia menjadi negara dengan polusi udara terburuk di dunia dengan konsentrasi PM2,5 tertinggi, yakni 34,3 g/m3.
Mengutip laporan kualitas udara dunia dari IQAir 2021, posisi tersebut juga menjadikan Indonesia sebagai negara nomor satu yang paling berpolusi di kawasan Asia Tenggara.
10. Zimbabwe
Kabwe merupakan kota terbesar kedua di Zimbabwe. Namun naas, anak-anak yang tinggal di wilayah tersebut mayoritas darahnya terkontaminasi timbal.
Hal ini disebabkan oleh logam berat menyebar dalam bentuk partikel debu karena proses pelelehan. Sehingga negara ini masuk ke dalam daftar wilayah yang memiliki polusi udara terburuk dunia.
Itulah sepuluh negara dengan populasi terburuk di dunia yang dirilis lembaga internasional yang berbasis di Washington DC, Open AQ dengan judul “Open Air Quality Data: The Global State of Play”, semoga dapat menambah wawasan kita semua.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait