Di usia delapan tahun, nabi menggembala kambing. Dilansir dari laman nu.or.id, ada tiga alasan nabi Muhammad kecil menggembala kambing, yaitu membantu meringankan beban ekonomi pamannya, Abu Thalib.
Kedua, menggembala kambing tidak membutuhkan modal. Terakhir, nabi Muhammad senang berada di padang yang luas. Melalui menggembala kambing, Nabi Muhammad bisa menemukan tempat untuk berpikir tanpa diganggu oleh siapa pun.
Di usia remajanya, Nabi Muhammad ikut dengan sang paman dalam kafilah dagang ke Syam. Sejak saat itu, nabi mendalami dunia perdagangan.
Hingga akhirnya, Nabi Muhammad SAW ikut berdagang dengan pamannya setelah mendapatkan tawaran dari seorang saudagar kaya. Nabi Muhammad SAW berdagang bersama Maisaroh, budak Sayyidah Khadijah, dengan membawa beberapa barang dagangan yang berupa kain-kain.
Karena kejujuran dan kerja keras, serta sifatnya yang amanah, dagangannya laku terjual dan mendapatkan untung yang banyak. Mendengar kabar tersebut, Sayyidah Khadijah terkesima dengan Nabi Muhammad dalam mendagangkan barangnya.
Dalam Sirah Nabawiyyah, al-Mubarakfury menjelaskan bahwa Nabi Muhammad bersama As-Saib bin Abus-Saib memulai bisnis. Bagi Nabi, Abus-Saib adalah rekan yang baik dalam bisnis, mereka tidak pernah berselisih dan tidak curang.
Masa Kerasulan
Di usia yang hampir 40 tahun, nabi telah terbiasa memisahkan diri dari masyarakat dan merenung ke Gua Hira. Pada 17 Ramadhan 611 M, Malaikat Jibril mendatanginya dan menyampaikan wahyu Allah yang pertama yakni Surat Al ‘Alaq ayat 1-5.
Wahyu pertama ini berarti bahwa Muhammad telah menjadi nabi, meskipun wahyu pertama belum memerintahkan untuk menyeru manusia kepada suatu agama. Setelah mendapat wahyu pertama, Nabi Muhammad terus kembali dan menantikan wahyu selanjutnya di Gua Hira.
Hingga akhirnya, datanglah wahyu yang membawa perintah kepada nabi dengan turunnya Surat Al Mudatsir ayat 1-7. Melalui perintah tersebut, nabi memulai untuk menyebarkan dakwah. Nabi muhammad dinobatkan sebagai Rasul. Khadijah, sang istri langsung beriman kepadanya.
Setelah itu, Ali bin Abi Thalib adalah manusia pertama yang beriman kepadanya dari laki-laki. Kemudian dilanjutkan oleh Abu Bakar yang mengumumkan keislamannya.
Abu Bakar membawa Ustman bin Affan, Az-Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqqash, dan Thalhah bin Ubaidillah, untuk menemui Rasulullah dan mengumumkan keislaman mereka. Pada awalnya, nabi Muhammad berdakwah secara sembunyi-sembunyi.
Hingga tiga tahun kemudian, nabi bisa berdakwah secara terang-terangan setelah turun firman Allah. Ketika mendapatkan firman Allah, Nabi Muhammad menaiki bukit Shafa dan memanggil orang-orang, seraya berkata dan menyuruh mereka untuk menyelamatkan diri mereka dari siksa api neraka.
Nabi Muhammad SAW Wafat
Nabi Muhammad SAW Wafat Pada 10 Hijriah, Nabi Muhammad pergi berhaji bersama lebih dari 100 ribu muslim. Di Jabal Arafah, nabi menyampaikan khutbah yang menjadi dasar dari ajaran islam.
Dua bulan setelah kepulangannya, nabi mengeluhkan rasa sakit di kepala. Nabi Muhammad jatuh sakit pada saat itu. Meskipun dalam keadaan sakit, Nabi Muhammad tetap mengimami shalat. Hingga akhirnya sakit yang dirasakannya sudah semakin parah.
Abu Bakar pun menggantikan posisi Nabi Muhammad menjadi imam. Sakit nabi kian hari semakin parah. Hingga akhirnya pada 12 Rabiul Awal 11 Hijriah, nabi menengok umat islam yang sedang mengerjakan shalat subuh dengan diimami oleh Abu Bakar.
Kemudian, nabi kembali masuk dan tidak pernah terlihat di shalat-shalat selanjutnya. Dalam pangkuan sang istri, Aisyah, Nabi SAW wafat. Malaikat maut tidak kuasa mencabut nyawa manusia pilihan.
Namun, Nabi Muhammad SAW tetap memilih untuk bertemu sang pencipta. Akhirnya, Nabi Muhammad wafat di usia 63 tahun. Itulah biografi Nabi Muhammad lengkap, dari lahir hingga wafat yang patut dijadikan teladan oleh umat islam.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait