3. Bripda Tito Tunjukan Sesuatu di Pinggangnya
Mendengar ucapan itu, Bripda Tito Tampubolon tersulut emosinya sehingga naik pitam. Ia lantas ribut dengan Brema dan Wanda. Bahkan, Bripda Tito Tampubolon sempat menunjukkan sesuatu di pinggangnya.
Bripda Tito lalu mengaku kepada sekuriti tersebut bahwa dirinya adalah polisi. Karena mengetahui yang dihadapinya seorang polisi, dua sekuriti RS Bandung ini kembali ke tempat kerjanya. Setelah itu, Bripda Tito memberi tahu semua temannya, dan melakukan penyerangan ke rumah sakit milik politikus PDIP tersebut.
Dalam penyerangan itu, seorang perawat mengalami luka parah dan kini dirawat instensif di rumah sakit tersebut. Korban bernama Wanda, sekujur tubuhnya diinjak-injak dan kepala dipukul hingga membuat dirinya sempat pingsan.
4. Akan Jalani Pemeriksaan di Propam Polrestabes Medan
Kapolrestabes Medan, Kombes Valentino Alfa Tatareda mengatakan, peristiwa penganiayaan yang terjadi ruamh sakit umum (RSU) Bandung terekam kamera CCTV. Dia memastikan, seluruh oknum polisi yang terlibat penyerangan di RS Bandung itu akan diproses.
Otak penyerangan tersebut diduga Bripda Tito Tampubolon anggota Dit Samapta Polda Sumut. Pelaku penyerangan saat ini telah diamankan di Polrestabes Medan. Wajah kedelapan pelaku itu pun diketahui beredar di media sosial (medsos).
5. Suka Keluar Barak, Mabuk hingga Main Wanita
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, Bripda Tito merupakan Polisi baru lulus tahun 2022. Mereka pun baru dilantik pada Juli 2022 lalu dan baru resmi menjadi anggota Polri selama empat bulan. Seharusnya baik Bripda Tito dan rekannya tak boleh keluar barak tanpa izin.
Setelah mabuk-mabukan bersama teman wanitanya, Bripda Tito berkunjung ke sebuah hotel di Jalan Gajah Mada Medan, sebelum terjadi penganiayaan. Bripda Tito dikabarkan ikut pesta minuman keras dan mabuk-mabukan bersama tiga temannya di sebuah klub malam di kawasan Kecamatan Medan Baru.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait