Pihaknya menyayangkan Roots Day yang digelar oleh pihak sekolah yang menurutnya terkesan tak menyelesaikan permasalahan yang dialami putrinya.
Deklarasi anti perundungan dan kekerasan dinilai tidak ada solusi bagi dirinya. Pihaknya berharap, ada solusi yang dibahas dalam ruang tertutup dengan melibatkan pihak sekolah.
Sementara Guru Matematika SMA Negeri 1 Sumberlawang, Suwarno meminta maaf kepada pihak orangtua siswi.
Pihaknya menyampaikan secara umum di kelas supaya anak yang lain tahu, bahwa memakai jilbab bukan karena pakaian budaya atau patut-patutan. Namun, memakai jilbab itu karena perintah Allah.
Sehingga memakai jilbab itu perintah Allah, bukan karena perintah gurunya. Dirinya ingin anak-anak memakai jilbab dengan kesadaran diri, ikhlas, tidak dipaksa dan tidak ditekan.
"Saya menyampaikannya seperti itu," ujar Suwarno.
Suwarno mengatakan, maksud penyampaiannya itu hanya sebatas memberi nasihat antara guru kepada muridnya. Dia tidak ada niatan untuk memaksa apalagi melakukan perundungan.
Ia juga mengaku menyampaikan dengan kata-kata yang biasa. Tidak ada niat memojokkan atau dengan kata-kata yang keras, seperti membentak-bentak.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait