Bahkan informasi lain menyebut kalau kakek S ini pernah dipasung lantaran gangguan jiwanya tersebut.
Mendengar hal tersebut, Bupati Tegal makin merasa sedih. "Ya Allah gusti," ucapnya tak henti menyebut asma Allah.
Setelah itu, BupatiTegal itu bertanya soal kesakitan yang dialami kakek S.
"Ada sakit yang dirasa?" tanya sang bupati. "Boten, gak ada," jawab kakek S.
Kisah pilu kakek 60 tahun tinggal sebatang kara di gubug, pernah dipasung gegara idap gangguan jiwa. Foto: Instagram/humastegalkab
Mengenai jatah makan sehari-hari, kakek S mengaku selalu mendapat bantuan untuk mengenyangkan perutnya.
"Makannya dari mana?" tanya kades ikut prihatin.
"Makannya dari hasil bantuan," jawab kakek S.
Menurut kepala bidang rehabilitasi sosial dinas sosial Kabupaten Tegal, hasil identifikasi awal menyebut kakek S mengalami sakit ganguan jiwa selama 15 tahun dan belum pernah ada pengobatan medis.
Lantas, Bupati Tegal itu berniat membawa kakek S ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. Namun ternyata, kakek S sama sekali tidak memiliki identitas kependudukan atau KTP.
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait