BREBES, iNews.id - Muhammad Ainur Rofiq, bocah berusia 7 tahun di wilayah Kota Brebes yang kesehariannya memulung barang bekas, kini mulai menuai perhatian dari berbagai pihak. Banyak bantuan yang mengalir sejak kisah keluarga pemulung ini viral, termasuk perhatian dari Pemkab Brebes dan TNI.
Dandim 0713 Brebes melalui Koramil 01 Brebes, Kapten Infanteri Kunpriyanto bersama Lurah Brebes, Slamet Riyadi menyerahkan bantuan sembako dan uang santunan kepada anak sulung dari April Triana (27) itu, yang juga seorang pemulung, Jumat (7/1/2021).
"Kita memberikan sedikit bantuan beras 25 kg dan 1 dus mie instan untuk sekedar meringankan beban hidup keluarga Ibu April. Sementara uang santunan untuk menambah tabungan ananda Rofiq buat sekolah nanti, katanya.
Ainur Rofiq, setiap hari membantu sang ibu memulung barang rongsokan untuk kebutuhan sehari-hari dan sebagian di sisihkan ditabung untuk biaya mendaftar sekolah dasar tahun ini. Di usianya saat ini, bocah pemulung itu belum pernah mengenyam bangku pendidikan, baik itu PAUD maupun TK.
Rofiq setiap hari menghabiskan waktunya bukan untuk bermain, namun berkeliling sambil menenteng karung plastik untuk mengumpulkan botol plastik dan barang bekas lainnya untuk menyambung hidup keluarganya, yang terdiri dari Nenek Rodiyah (56), ibu, dan kedua adiknya Ahmad Jagat Satria (4) dan Rizki Ramadhan (9 bulan).
Bahkan bocah itu sering berjalan jauh agar mendapatkan lebih banyak barang barang bekas. Ia biasanya pulang siang, kemudian membongkar isi karung dan menyerahkan kepada neneknya untuk dijual ke pengepul. Sebelum dijual, barang rongsokan ini dipilah-pilah.
"Setelah memulung, ananda Rofiq juga membantu ibunya untuk mengasuh kedua adiknya," terangnya.
Ketua RW XVI Kelurahan Brebes, Ahmad Baidowi mengatakan, April dan ketiga anaknya termasuk saat ini masih tinggal di rumah milik neneknya. Rumah tidak layak huni berukuran 4x7 meter ini terlihat kumuh, karena di bagian teras dijejali tumpukan barang bekas. Dalam sehari terkadang April dan Rofiq mendapatkan uang Rp.10 sampai Rp. 20 ribu dari penjualan hasil memulung.
"Penghasilan yang mereka dapatkan itu terkadang belum mampu disisihkan untuk persiapan sekolah Rofiq. Keluarga ini tergolong miskin ekstrem dan belum pernah tersentuh bantuan baik itu PKH, bansos maupun program bantuan lainnya," tandasnya.
Sementara itu, Pejabat Fungsional Dinas Sosial Brebes, Warudin mengatakan, Dinsos memberikan santunan terhadap keluarga April yang tergolong tidak mampu. Kemudian Dinas Pendidikan akan mendaftarkan Rofiq di SD Negeri 7 Brebes, sekaligus diberikan peralatan, seragan sekolah dan lainnya.
"Untuk data kependudukan akan dibuatkan akta kelahiran, kartu keluarga yang baru, karena Ainur Rofik belum masuk kk, dan diusulkan dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sekaligus pengajuan bantuan PKH dan BPNT," pungkasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait