BREBES, iNews.id - Jumlah cluster Bimbingan Teknis (Bintek) tenaga kependidikan di Kabupaten Brebes terus meningkat. Tracingpun terus digencarkan setelah diketahui ada sejumlah tenaga pendidik yang positif Covid-19 pasca pulang dari kegiatan bintek ke Solo untuk membahas Anggaran Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS).
Dampak dari itu, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi siswa Paud,TK, SD dan SMP di Kabupaten Brebes kembali dilaksanakan secara Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Merujuk surat yang diedarkan Dinas Pendidikan Brebes dengan nomor 420/00352/2022 tetang PJJ secara online dan PTM akan diberlakukan kembali sampai waktu yang belum bisa ditentukan.
Sekertaris Daerah Brebes Djoko Gunawan mengatakan, hasil tracing sementara terhadap para tenaga pendidik diketahui jumlahnya terus bertambah. Dari satu Korwilcam Pendidikan Kecamatan Brebes diketahui ada 35 orang positif Covid-19. Disusul hasil tracing dari Puskesmas Losari dari 45 peserta bintek, ada 22 orang positif. Puskesmas Jatibarang dari 43 peserta, telah diswab 30 orang dan positif 26 orang. Ada 4 orang negatif dan 13 orang tidak hadir.
Kemudian di Korwilcam Bantarkawung ada 58 peserta bintek. Mereka dites swab antigen di dua puskesmas, yaitu Puskesmas Bantarkawung dan Puskesmas Buaran. Di Puskesmas Bantarkawung ada 35 peserta diswab dan 20 orang positif (12 orang bergejala dan 8 orang tidak bergejala). Sedangkan di Puskesmas Buaran ada 22 peserta diswab dan satu orang tidak hadir. Hingga kini hasil swab antigen belum diketahui.
Selanjutnya data dari Korwilcam Tanjung tidak peserta bimtek yang hasil swab antigennya positif. Puskesmas Ketanggungan dari 23 orang dites swab antigen ada 8 orang positif. Puskesmas Cikakak ada 27 peserta yang dites swab ada 5 orang positif. Puskesmas Tonjong dari 42 orang dites swab antigen ada 17 orang positif dan 1 orang positif dari hasil tes swab di Puskesmas Bumiayu.
Untuk mengantisipasi penularan di sekolah antara guru dan siswa pasca bintek di luar daerah itu, Djoko menyebut, pihaknya sudah meliburkan sekolah tingkat SD hingga SMP. Sitem pembelajaran yang awalnya tatap muka akan kembali beralih dengan pembelajaran daring. Sedangkan untuk guru-guru, pihaknya meminta kepala sekolah untuk selalu memonitor dan melaporkan apabila ada tenaga pendidik yang bergejala.
"Saya minta kepala sekolah dan Dinas Pendidikan untuk selalu memonitor dan melaporkan apabila ada yang bergejala," ujarnya yang juga Sekertaris Satgas Covid-19 Brebes saat ditemui media diruang kerjanya. Senin, (14/02/2022).
Ketika disinggung diberlakukannya PJJ lantaran semakin banyaknya tenaga pendidik yang terpapar Covid-19. Djoko membantah, pihaknya menyatakan diberlakukannya PJJ lantaran tren kasus posotiv Covid-19 secara grafik Nasional terus meningkat.
"Apalagi Brebes dekat dengan Jawa Barat, dimana diketahui Jabar juga cukup tinggi tren kasusnya. Untuk melindungi anak didik kita maka diambil keputusan untuk kembali diberlakukan PJJ," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Brebes, Juwita Asmara mengaku, sampai saat ini pihaknya masih memintai laporan hasil pemeriksaan swab dari peserta bintek dari 17 Korwilcam Pendidikan di Kabupaten Brebes yang jumlahnya mencapai 800 orang lebih. Mereka berangkat ke Kota Solo untuk mengikuti bintek pada Senin (7/2/2022) lalu. Pihaknya mengaku tidak mengetahui penyebab para peserta bintek ini positif corona.
"Kegiatan bintek di Solo sudah selesai semua. Total peserta ada 800 an orang yang terdiri dari Operator BOS, Bendahara Sekolah dan beberapa Kepala Sekolah. Saat ini kami sedang memintai hasil swab para peserta bintek yang lain. Karena baru kecamatan Brebes saja yang sudah melaporkan ke kami," pungkasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait