Komandan korem 071 Wijaya Kususma, Kolonel Dwi Lagan Safrudin, menyampaikan kegiatan latihan Tempur Kota bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan satuan di jajaran Kodam IV Diponegoro dalam tugas pengamanan dan mengantisipasi ancama radikalisme yang mungkin terjadi di wilayah Jawa Tengah.
"Apalagi Jawa Tengah ini merupakan barometer. Karena apa yang terjadi di Jawa Tengah baik sosial, politik, ekonomi dan budaya, akan mempengaruhi situasi nasional," ujar Lagan Dwi Safrudin.
Latihan Tempur Kota anggota TNI-AD mendapat animo masyarakat Kota Tegal, yang juga disebut sebagai Kota Bahari. Seorang warga Kota Tegal, Halim, 37, mengaku kaget tapi sekaligus kagum menyaksikan latihan Tempur Kota ini.
"Saya senang karena kegiatan ini sangat positif khususunya bagi anak anak untuk mengenang sejarah pertempuran para pahlawan kita dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Meskipun terus terang saja awalnya saya kaget mendengan tembakan dan dentuman senjata," tutur Halim.
Sebelumnya beberapa hari lalu latihan yang disebut Tempur Kota--karena ada juga jenis tempur lain--misalnya Tempur Hutan, juga digelar oleh pasukan TNI Kodam IV Diponegoro Jawa Tengah, di wilayah Korem 073/ Pamungkas, Yogyakarta. Dalam latihan tempur tersebut diikuti oleh 1.500 personel TNI prajurit gabungan.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait