Setelah melancarkan aksi mencuri data internal perusahaan-perusahaan teknologi, Lapsus$ secara terang-terangan mengungkap aksinya dan memeras perusahaan tersebut dengan hasil curiannya itu.
Microsoft yang menjadi salah satu korban pencurian data oleh Lapsus$ tidak diam. Mereka juga mengumumkan bahwa pihaknya telah diperas oleh kelompok Lapsus$ yang disebut Microsoft sebagai DEV-0537.
"Tidak seperti kebanyakan kelompok peretas yang berada di bawah radar, DEV-0537 tampaknya tidak menutupi jejaknya," kata pihak Microsoft dalam unggahan blog mereka, seperti dikutip dari Antara.
Lebih lanjut Microsoft menjelaskan motif peretasan yang dilakukan Lapsus$, "Mereka (Lapsus$) mengumumkan serangan mereka di media sosial atau mengiklankan niat mereka untuk membeli kredensial dari karyawan organisasi target. DEV-0537 mulai menargetkan organisasi di Inggris dan Amerika Selatan tetapi diperluas ke target global, termasuk organisasi di sektor pemerintahan, teknologi, telekomunikasi, media, ritel, dan perawatan kesehatan."
Dengan cara kerja tersebut, ternyata akhirnya peneliti serta pihak kepolisian dapat melacak "White" yang merupakan anak berusia 16 tahun dan dapat dipastikan masih tinggal bersama orangtuanya di rumah sederhana.
Sementara berdasarkan laporan BBC, ayah dari anak yang diduga "White" itu mengaku tidak tahu bahwa anaknya selama ini merupakan peretas global dan mengira anaknya hanya senang bermain gim di personal computer (PC). Keluarganya sering coba menjauhkan anaknya dari kecanduan pada komputer.
Kepolisian London pun menyebut pihaknya telah mengamankan anak-anak muda yang diduga merupakan bagian dari komunitas Lapsus$.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait