JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati membeberkan penyebab kelangkaan BBM jenis solar di sejumlah daerah. Hal ini berkaitan dengan naiknya permintaan solar, sementara kuota solar diturunkan pada tahun ini. "Kita lihat pertumbuhan ekonomi naik sekitar 5 persen, maka dampak terhadap mobilitas dan aktivitas usaha terlihat dari peningkatan demand, termasuk solar," ujar Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI, Senin (28/3/2022).
Nicke menambahkan, terdapat kenaikan permintaan 10 persen karena meningkatnya aktivitas logistik. Namun, kuota solar saat ini lebih rendah 5 persen dibanding tahun 2021. Dia menyebut, tahun ini kuota solar ditetapkan sebesar 14,09 juta kilo liter (KL), namun dirinya memprediksi ada kenaikan menjadi 16 juta KL. "Jadi sampai akhir tahun ada peningkatan 14 persen, tapi suplainya turun 5 persen," ucapnya.
Nicke juga mengatakan, disparitas harga antara solar subsidi dan solar non subsidi semakin jauh, mencapai Rp7.800 per liter. Hal ini menyebabkan adanya peralihan konsumsi dari solar non subsidi ke solar subsidi. "Kami lakukan pengendalian dan monitoring di lapangan agar sesuai untuk yang diperuntukkan," kata dia.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait