Atas kejadian tersebut korban mengalami trauma. Guru Bimbingan Konseling (BK) MAN Kota Tegal, Sri Rejeki membenarkan adanya kejadian tersebut. "Mungkin karena rasa cemburu akhirnya terjadilah aksi pemukulan itu," kata Sri Rejeki saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (8/8/2025).
Usai mengalami pemukulan, korban RM melapor ke guru BK. Tak lama kemudian, pelaku P juga datang ke guru BK. "Kedua orangtua korban dan pelaku sudah kami undang secara bergantian. Rencana hari ini orangtua masing-masing kami hadirkan untuk saling memaafkan," kata Sri.
Sri mengatakan, pihak orangtua pelaku bersedia meminta maaf atas tindakan anaknya. Orangtua pelaku juga bertanggungjawab untuk biaya pengobatan.
Sri menegaskan, pihak sekolah mengambil langkah tegas dengan mengembalikan P ke orangtuanya agar pindah sekolah di tempat lain. "Pada prinsipnya P kami kembalikan ke orangtuanya untuk disarankan pindah sekolah. Kami tidak mengenal istilah dikeluarkan, kami justru mengarahkan kepada orangtuanya untuk pindah ke sekolah lain," terang Sri.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait