SINGAPURA, iNews.id - Upayakan optimalisasi potensi dan peran pelajar serta mahasiswa di luar negeri. Menteri Pariwisata dan Ekonomi (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno temui Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Singapura untuk bekerja sama sebagai mitra promosi pariwisata dan ekraf di Indonesia.
Salah satunya, agar menjadi duta ekonomi kreatif dan destinasi pariwisata Indonesia. Menparekraf Sandiaga Uno melakukan kunjungan kerja ke Singapura dengan sejumlah agenda salah satunya Pertemuan dengan PPI di Singapura (PPIS) bertempat di Goodwood Park Hotel, Singapura, Selasa (31/5/2022).
“Kami sangat berharap PPIS turut serta berkontribusi sebagai mitra Kemenparekraf dalam mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia dengan menjadi mitra endorse atau brand ambassador, sebagai perwujudan usaha pengembangan generasi muda yang andal dan dinamis,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Pada kesempatan itu, Menparekraf berdialog dengan Perwakilan PPIS terkait pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. Menparekraf Sandiaga juga mengimbau agar anggota PPIS dapat mengkaji berbagai aspek dan sudut pandang pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia dalam materi skripsi, tesis, dan disertasi mereka kelak.
Keberadaan PPIS menurut Menparekraf Sandiaga sangat strategis ke depan. Kesekretariatan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Singapura (PPIS) merupakan organisasi yang mewadahi kegiatan-kegiatan pelajar Indonesia di Singapura yang dibentuk pada 2006 oleh tiga organisasi pencetus yakni organisasi PINUS, PINTU, dan SMUKI.
Kesekretariatan PPIS bergerak di bawah naungan Atase Pendidikan KBRI Singapura dengan fungsi mengoordinasi organisasi-organisasi pelajar Indonesia yang tersebar di berbagai universitas dan sekolah di Singapura. Tujuan PPIS adalah untuk menjalin dan mempererat hubungan antar pelajar Indonesia di Singapura, dan mempersatukan para anggota untuk menggalang aspirasi.
Selain itu juga kerja sama untuk berkontribusi melalui usaha-usaha yang bermanfaat bagi seluruh pelajar Indonesia di Singapura dan bagi bangsa dan negara Indonesia pada umumnya, sebagai perwujudan usaha pengembangan generasi muda yang andal dan dinamis.
Kesekretariatan PPIS kini menaungi 12 PPI Sekolah yakni PINTU (Nanyang Technological University); PINUS (National University of Singapore); SMUKI (Singapore Management University); INSIM (Singapore Institute of Management); MAPIA (PSB Academy); dan KUMIS (MDIS College). Kemudian KUNCI (Curtin); IndoJCUS (James Cook University Singapore); PADI (Singapore University of Technology and Design); LASKAR (Nanyang Academy of Fine Arts); MURAL (LASALLE College of the Arts); dan PELIKAN (Kaplan Institute).
Pada kesempatan itu, sekitar 17 pelajar dan mahasiswa hadir untuk berdialog secara langsung dengan Menparekraf Sandiaga Uno.
“Saya pernah enam tahun tinggal di Singapura jadi bertemu dengan mereka saya merasa sedang bernostalgia, dari mereka inilah, saya mengharapkan sektor parekraf kita akan lebih terpromosikan di Singapura,” kata Menparekraf.
Sejumlah saran dan masukan yang disampaikan PPI Singapura terkait parekraf Indonesia di antaranya perlunya untuk mulai dikreasikan oleh-oleh atau suvenir khas misalnya untuk Batam dan Bintan, perlunya informasi online terkait parekraf berbahasa asing, juga pentingnya dikembangkan infrastruktur atas akses yang ramah untuk pejalan kaki atau wisatawan.
PPIS juga menyampaikan potensi paket graduation trip ke luar namun belum dikembangkan dengan optimal di tanah air. Menparekraf berjanji akan segera menindaklanjuti isu-isu tersebut dan memfasilitasi kepada kementerian/lembaga terkait dan melanjutkan dialog dengan PPIS secara daring mengingat waktu pertemuan mereka yang terbatas.
“Kami ada program fam trip ke lima destinasi super prioritas, dan kami mengajak anggota PPIS untuk ikut serta,” kata Sandiaga.
Menparekraf juga mengajak mahasiswa dalam mensukseskan program net zero carbon emission, terutama dalam kaitannya dengan sektor pariwisata yang akan ditindaklanjuti dengan penanaman pohon bakau di Batam/Bintan.
Menparekraf Sandiaga didampingi Kepala Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Singapura, Ratna Lestari; Direktur Industri Kreatif Film, Televisi dan Animasi Kemenparekraf/Baparekraf, Syaifullah; Direktur Hubungan Antarlembaga Kemenparekraf/Baparekraf, Iman Santosa; dan Kepala Biro Komunikasi, Kemenparekraf/Baparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani.
Editor : Miftahudin