"Kalau untuk cabai merah keriting semenjak ada kenaikan saya tidak beli, karena harganya terlalu mahal, enggak sanggup nanti untuk menjualnya ke pelanggan," ujar Dewo, kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (12/6/2022).
Sementara Jesica (32), pedagang cabai di Pasar Kebayoran Lama, mengaku pusing memikirkan kenaikan harga cabai yang tak terkendali, dan cemas tak balik modal.
Menurut dia, kenaikan harga cabai yang sudah terjadi sejak dua minggu lalu membuat permintaan menurun. Sementara pedagang pun tak bisa menjual dengan harga lebih rendah karena modal membeli cabai di pasar induk pun sudah tinggi.
"Sekarang kan, pada naik harga cabai, jadi kita pusing juga mikirin modalnya, karena harga pada tinggi semua," ujar Jesica.
Dia mengungkapkan, menjual harga cabai rawit merah yang sudah dibersihkan dari dahan sebesar Rp100.000 per kg, sedangkan yang belum dibersihkan dijual Rp95.000 per kg.
"Untuk cabai merah keriting mengalamai kenaikan yang tinggi, sekarang Rp85.000, padahal kemarin hanya Rp60.000, mau bagaimana lagi hampir semua naik," ujar Jesica.
Selain harga cabai, kenaikan juga terjadi pada bawang merah dan tomat. Harga bawang merah per kilogramnya mencapai Rp45.000 sampai Rp50.000 dari harga sebelumnya Rp40.000 per kilogramnya. Sedangkan untuk tomat saat ini Rp18.000 sampai Rp20.000 dari harga sebelumnya Rp13.000.
Terkait dengan kenaikan harga komoditas pangan, Dewo berharap pemerintah dapat mengendalikannya, sehingga daya beli masyarakat meningkat.
"Saya bergarap harga kebutuhan pokok dapat kembali normal, kalau harga mahal kan daya beli masyarakat jadi menurun, kita (pedagang) jadi sepi (pembeli), karena semuanya (pengeluaran) diirit," tutur Dewo.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait
