“Aku menikmati semua prosesnya. Pulang terbang, berdiam diri di kamar dan mendengarkan lagu rohani sambil membaca Alkitab. Entah bagaimana, aku merasakan ketenangan,” kata perempuan yang disapa Chaca itu.
Merasa tidak enak selalu meminjam milik temannya, Melissa membeli sendiri Alkitab untuknya. Dia kecanduan dengan setiap ayatnya dan mengibaratkannya seperti membaca sebuah novel.
Hal itu membuat ibu tiga anak tersebut selalu membawa Alkitab kemanapun dia pergi, termasuk ketika harus bekerja.
Dalam proses pembacaan Alkita tersebut, Melissa Aryani membutuhkan waktu 6 bulan untuk menyelesaikan seluruh isi Alkitab. Dimulai dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru.
Bukan sekadar membaca, Melisa mencoba menghayati, meresapi, dan memahami isi Alkitab. Dia tak memungkiri, ada banyak ayat yang tak bisa dipahaminya kala itu. Meski demikian, dia memutuskan untuk tetap membacanya.
Dari situ, dia kemudian mulai mengikuti ibadah di salah satu gereja di Bali. Pengalaman itu, membuat dia yakin memilih Kristen sebagai agama barunya. Pada 2003, dia mendeklarasikan imannya sebagai seorang Kristen dengan dibaptis.
“Saat itu, usiaku masih sangat muda, awal 20-an. Itu keputusan yang sulit tapi sekaligus melegakan. Pada akhirnya aku belajar, iman itu adalah hubungan pribadi kita sama Tuhan bukan karena diwariskan,” katanya lagi.
Pada akhir keterangannya, Melissa Aryani sekali lagi menegaskan bahwa perkenalannya dengan Yesus bukan karena pengaruh sang suami. “Aku jadi Kristen tahun 2003. Sedangkan kami baru berkenalan pada akhir 2005.”
Editor : Miftahudin