Eddy menjelaskan, ketika adanya larangan ekspor kemarin berbarengan dengan tingginya produksi buah sawit pada saat itu. Menurutnya, ketika kedua hal tersebut terjadi dalam waktu yang sama, sehingga menimbulkan tanki-tanki penyimpangan.
"Dibilang April ini, itu terjadi adanya tren kenaikan produksi TBS di perkebunan, ini yang mempersulit industri di hulu," kata Edy.
Seperti diketahui saat ini pemerintah telah membuka kembali kran ekspor untuk beberapa produk turunan CPO. Hal tersebut menimbang sudah stabil dan tersedianya minyak goreng di dalam negeri, meskipun masih jauh dengan harga pada normalnya.
"Memang yang diminta pemerintah adalah minyak goreng curah yang Rp14.000, harga memang belum menyentuh Rp14.00, tapi sudah mulai turun ke angka Rp17.00, dan pasokan juga sudah cukup dari kebutuhan 149.000 ternyata 211.000 ton," tuturnya.
Editor : Miftahudin