SLAWI, iNews.id - Data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KPTan) Kabupaten Tegal ada 17 ekor sapi terinfeksi virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Meski belasan sapi tersebut telah mendapatkan perawatan intensif dari dinas terkait, namun Dinas KPTan kehabisan obat pencegahan virus.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas KPTan Kabupaten Tegal, Sugiyanto saat dikonfirmasi mengatakan, belasan sapi yang terinfeksi virus PMK kini kondisinya sudah membaik usai dilakukan penanganan.
"Namun untuk saat ini, kita kehabisan stok obat untuk mencegah penyebaran virus pada hewan ternak di Kabupaten Tegal," ujarnya, Selasa (31/05/2022).
Sejak merebaknya virus PMK di sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya di Jawa Timur, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan pengecekan ternak sejak beberapa bulan lalu. Saat pengecekan di sejumlah peternakan besar, tidak ditemukan adanya ternak yang terindikasi virus PMK.
Namun, Sugiyanto menyebut, peternak kecil dan warga yang akan berkurban, mengambil sapi dari sejumlah pasar hewan di wilayah tetangga, itu yang menyebabkan virus PMK masuk ke Kabupaten Tegal.
Editor : Miftahudin