"Kalau kita bersama memelihara, saya yakin kita bisa menyelamatkan garis pantai. Nelayan pun akan ikut sejahtera," ungkapnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah, Widi Hartanto, melaporkan bahwa penanaman mangrove kali ini melibatkan 2.000 peserta. Total 200.000 batang ditanam dalam sehari di lahan seluas 3.000 hektare, tersebar di 185 desa di 54 kecamatan wilayah pesisir.
Khusus di Pantai Randusanga, Brebes, sebanyak 25.200 batang mangrove ditanam di lahan seluas 4 hektare. Penanaman juga dilakukan di 13 desa pesisir lainnya di Brebes dengan total 26.000 batang.
Secara keseluruhan, sejak Maret hingga Mei 2025, sebanyak 260.102 batang telah ditanam di lahan seluas 35 hektare. DLHK menargetkan penanaman mencapai 1,5 juta batang hingga akhir Desember 2025 di atas lahan seluas 150 hektare.
Sementara itu, Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma menyatakan, dukungannya terhadap gerakan tersebut dan menyebut penanaman mangrove sebagai investasi jangka panjang yang penting bagi masa depan masyarakat pesisir.
“Kita tidak hanya menanam pohon, tapi menanam harapan. Mangrove adalah investasi lingkungan dan ekonomi jangka panjang. Kami di Brebes berkomitmen penuh menjaga kawasan pesisir dari ancaman abrasi,” ujar Paramitha saat mendampingi kunjungan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin beserta rrombongan disela-sela Gerakan "Mageri Segoro" di kawasan Pantai Randusanga Brebes.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait