Sebagai pusat kota yang selalu terlihat ramai, memang Alun-alun memiliki nilai politis tinggi bagi setiap Wali Kota Tegal guna memamerkan kinerjanya. Akibatnya, hampir setiap periode Wali Kota seperti wajib menangani Alun-alun Kota Tegal yang memang sudah tidak terlihat lagi ujud aslinya sebagai model Alun-alun Mataraman.
Menurut Ami Dudung harus diakui banyak kegiatan studi mengenai Cagar Budaya, tapi lemah pada implementasi kebijakan policy skala prioritas yang sudah ditetapkan sendiri oleh Pemkot Tegal.
"Sebagai kota kolonial yang sebagian district nya memiliki karakter sebagai company town (kota perusahaan), maka kota Tegal berpotensi menjadi living artefact bagi setiap peminat sejarah kota. Dan dari nilai kesejarahan kotanya, maka Pemkot Tegal wajib menjaga collective memory warga kotanya," tutup Ami Dudung.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait
