get app
inews
Aa Text
Read Next : Bersaing dengan 4 Raksasa, Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2023

Bahaya Florona, Kenali Penyebab, Gejala dan Komplikasinya

Selasa, 04 Januari 2022 | 20:01 WIB
header img
Florona merupakan gabungan infeksi flu dan corona (Foto: News Medical)

JAKARTA, iNews.id - Florona,tidak seperti Alpha, Beta, Delta, Omicron dan bukanlah varian mutan dari virus corona. Ini merupakan kasus infeksi saluran pernapasan ganda yang disebabkan oleh Covid-19 dan patogen influenza. Singkatnya, Florona merupakan gabungan infeksi flu dan corona yang bersamaan.

Dilansir dari Times of India, Selasa (4/1/2022) ketika virus dari kedua infeksi ini hadir secara bersamaan di dalam tubuh, kondisi ini disebut sebagai florona. Baik influenza dan flu menyebabkan infeksi pada sistem pernapasan yang menyebabkan gejala yang kurang lebih sama.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) seseorang dapat menderita kedua infeksi pada saat yang sama dan berbagi gejala yang sama seperti sakit tenggorokan, batuk, pilek, demam, sakit kepala dan kelelahan.

Tingkat keparahan kondisi tergantung dari orang ke orang. Beberapa memiliki gejala ringan, sementara yang lain mengalami tanda parah. Namun kedua kondisi tersebut bisa berakibat fatal jika tidak ditangani tepat waktu. Pada Covid-19 seseorang mengalami kehilangan rasa dan penciuman, yang tidak berhubungan dengan flu.

Bahkan komplikasi pasca infeksi yang terlihat dalam kasus Covid-19 hilang ketika terinfeksi oleh virus influenza. Sebagai penyakit pada sistem pernapasan bagian atas, baik flu maupun Covid-19 ditularkan melalui partikel aerosol yang terkontaminasi virus yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi saat batuk, berbicara, atau bersin. Ketika orang yang sehat menghirup udara atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus, patogen memasuki sistem pernapasan di mana ia mulai berkembang biak.

Biasanya diperlukan waktu dua sampai 10 hari untuk gejala muncul setelah terinfeksi virus. Juga, risiko penyebaran virus ke orang lain lebih besar selama hari-hari awal.

Dengan penurunan suhu, risiko influenza atau flu meningkat sehingga bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan ganda. Para ahli khawatir tentang infeksi ganda bahkan tahun lalu selama pandemi, tetapi tidak ada kasus seperti itu yang dilaporkan saat itu.

Bisa jadi itu karena lockdown ketat yang diberlakukan di berbagai belahan dunia. Sementara saat ini ada pelonggaran peraturan sehingga infeksi ganda baru dilaporkan tahun ini.

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut