JAKARTA, iNews.id - Nama dan fakta Elon Musk hampir selalu menjadi perhatian dan sorotan masyarakat dunia. Hal ini disebabkan karena boss Tesla satu ini merupakan sosok orang terkaya di dunia dan paling berpengaruh.
Maka dari itu, tak heran jika dirinya kerap kerap membuat aksi dan gebrakan terbaru yang mengundang perbincangan banyak kalangan. Terlebih untuk saat ini dirinya mulai dilirik masyarakat dunia lantaran mengundang presiden Rusia Vladimir Putin untuk duel satu lawan satu.
Aksinya tersebut sontak membuat masyarakat dunia tercengang dan ramai membicarakan sosok dirinya. Namun disamping itu pernahkan kamu berpikir bahwa mengapa sosok Elon Musk bisa mempengaruhi dunia? Hal tersebut tentu tak lepas dari kerja kerasnya selama ini yang membuat dirinya bisa besar seperti pengusaha raksasa dunia.
Diketahui terdapat fakta menarik dibalik kesuksesan Elon Musk. Apa saja? Berikut ini Celebrities.id akan mengulas,Rabu (16/03/2022) 10 fakta Elon Musk.
10 Fakta Menarik Elon Musk
1. Korban bully
Perlu kamu ketahui bahwa orang sekelas Elon Musk dulunya menjadi korban bully teman-temannya saat masih kecil. Hal itu disebabkan bahwa Elon Musk merupakan seorang yang pendiam dan kutu buku. Korban bully nya tidak main-main. Elon Musk pernah didorong dan dipukuli oleh teman-temannya sehingga membuatnya terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Hingga pada saat itu dirinya masuk dalam sekolah bela diri untuk melindungi dirinya sendiri dari ancaman bully yang kasar.
2. Membuat Video Game di Umur 12 Tahun
Diumur yang masih sangat mudah yaki 12 tahun keuletan Elon Musk sudah terpupuk dalam dirinya. Hal itu disebabkan bahwa dirinya berhasil belajar coding dan membuat video game bernama Blaster. Kemudian video game tersebut berhasil terjual dengan harga US$500. Jika dikonversikan versi lampau maka video game tersebut terjual Rp 7 juta di tahun 1981. WOW
3. Hidup Sederhana di Afrika
Siapa bila Elon Musk merupakan sosok orang kaya raya. Dirinya masa kecil hidup sangat sederhana dan tinggal di Afrika Selatan. Namun pada umur 19 tahun dirinya pindah ke Kanada untuk menimba ilmu di Queen's University di kota kecil Kingston, Ontario.
Editor : Miftahudin