BREBES, iNews.id - Destinasi wisata baru terus bermunculan di Kabupaten Brebes. Kreativitas masyarakat desa menjadi lokomotif munculnya destinasi wisata baru yang memanfaatkan berbagai potensi yang ada. Rintisan tempat wisata ini pun disambut antusias oleh para wisatawan yang penasaran.
Di Desa Rengaspendawa Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes, kini muncul wisata baru yang mulai menarik kunjungan wisatawan. Ialah wisata edukasi Kampung Bengkok yang berada di dekat bantaran sungai Pemali. Namanya khas dengan aset desa, tempat wisata baru ini memanfaatkan tanah kas desa (bengkok) seluas 5 hektar.
Di tangan kreatif para pemuda desa, lahan persawahan ini disulap menjadi tempat wisata edukasi. Total lahan ada 12 hektar yang nantinya tempat wisata ini terus diperluas dengan melengkapi konsep edukasi seperti, wisata pertanian, peternakan, perikanan, dan lainnya. Tempat ini juga memanfaatkan saluran irigasi untuk budidaya ikan.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Bengkok, Eko Dardirjo mengatakan, wisata Kampung Bengkok ini dibangun di atas lahan pertanian yang kurang produktif. Kampung Bengkok ini dibangun dengan kesepakatan pemerintah desa, yang nantinya menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Desa (PADes).
"Setelah semua disepakati akhirnya kami mulai membangun. Untuk Kampung Bengkok ini dikelola oleh BUMDesa," kata Eko Dardirjo, Selasa (28/12/2021).
Dia menuturkan, di destinasi wisata ini dilengkapi dengan berbagai wahana dan spot menarik untuk berswafoto. Ada 10 gazebo kecil dan 3 gazebo besar, foodcourt, kolam renang anak. Nantinya, di tempat wisata ini juga bakal dilengkapi coffe shop, termasuk permainan anak dan spot foto lainnya.
"Bukan hanya itu saja, destinasi wisata yang baru ini bisa jadi cara warga Rengaspendawa bisa menikmati potensi dan keindahan di desanya sendiri tanpa harus bepergian jauh," ungkap dia.
Kepala Desa Rengaspendawa, Sumardi mengatakan, dengan adanya Kampung Bengkok bisa menjadi salah satu alternatif dalam rangka pemulihan ekonomi di Desa Rengaspendawa. Dengan begitu produk UMKM akan terserap dan tenaga kerja akan dibutuhkan banyak orang.
"Ini manjadi salah satu upaya kami untuk meningkatkan perekonomian desa. Pemanfaatan tanah kas desa ini juga sudah melalui berbagai tahapan musyawarah dengan masyarakat," ungkapnya.
Editor : Miftahudin