Tentara Wanita Ini Alami Pelecehan Hingga Dipaksa Aborsi Tanpa Pembiusan

Susi Susanti
Tentara wanita Korea Utara (Foto: Pen News)

Dia juga mengklaim bahwa dia dipaksa untuk bertahan hidup hanya dengan tiga hingga empat sendok jagung per hari, dan sangat kekurangan makanan sehingga siklus menstruasinya berubah menjadi menstruasi hanya sekali setiap empat hingga enam bulan. Namun, dia masih aktif secara seksual dan harus memberi tahu penasihat politik bahwa dia hamil.

Beberapa hari kemudian dia diperintahkan untuk pergi ke kantor medis militer suatu malam.

“Seorang ahli bedah militer sudah menunggu saya,” kenangnya.

“Dia melakukan aborsi pada saya tanpa anestesi - itu masih menghantui saya hingga hari ini,” ujarnya. “Karena pengalaman itu, saya tidak hanya masih berjuang secara mental, tetapi saya juga belum bisa punya anak,” ungkapnya.

“Jadi bahkan sekarang, sulit bagi saya untuk memiliki pernikahan yang baik,” ujarnya. “Rasa malu yang saya rasakan saat itu masih menghantui saya dan akan terus begitu,” terangnya.



Editor : Miftahudin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network