“Kami menyerukan masyarakat internasional untuk segera menanggapi penculikan Ivan Federov dan warga sipil lainnya, serta untuk meningkatkan tekanan kepada Rusia untuk mengakhiri perang biadab terhadap rakyat Ukraina," bunyi pernyataan.
Pasukan Rusia memasuki Melitopol pada hari kedua invasi atau 25 Februari. Setelah serangan itu, Fedorov memimpin beberapa demonstrasi menentang invasi, termasuk menggelar rapat umum pada 2 Maret yang dihadiri ribuan orang.
Pada 5 Maret, media lokal Ukrayinska Pravda melaporkan, Fedorov mengatakan situasi di kotanya semakin sulit karena kekurangan makanan dan obat-obatan. Dia telah meminta pasukan Rusia untuk membuka koridor kemanusiaan guna memberi kesempatan penduduk kota mengungsi, namun permintaan itu ditolak.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait