get app
inews
Aa Read Next : 5 Negara yang Memiliki Senjata Kimia, Nomor Satu Cadangan Sekitar 40.000 Metrik Ton

Rusia Serang Ukraina, Siap-siap Harga Barang Ini Bakal Meroket

Minggu, 27 Februari 2022 | 06:05 WIB
header img
Rusia serang Ukraina akan berimbas pada perekonomian ( Foto : Reuters)

MOSKOW, iNews.id - Penduduk dunia harus bersiap-siap terkena dampaknya usai Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan menyerang Ukraina. Serangan Rusia ke Ukraina tentu saja dapat mendorong harga beberapa barang meroket saat inflasi meningkat dengan laju tercepat dalam beberapa dekade. Para ekonomi menilai dampak serangan itu dapat memicu perang terbesar di Eropa sejak 1945. Menurut mereka, konflik tersebut tampaknya tidak akan mengembalikan ekonomi global ke dalam resesi, tetapi gejolak pasar, ancaman sanksi, dan potensi gangguan pasokan sudah mendorong kenaikan pada harga energi dan beberapa produk pertanian. Konsumen akan membayar lebih mahal untuk bensin dan makanan sebagai hasilnya.

"Inflasi kemungkinan akan mencapai puncaknya pada tingkat yang lebih tinggi yang kami bayangkan beberapa hari lalu," kata Direktur Penelitian Makro Global di Oxford Economics Ben May, dikutip dari CNN, Sabtu (26/2/2022). Berikut ini barang yang harganya menjadi lebih mahal di seluruh dunia sebagai akibat serangan Rusia ke Ukraina:

Minyak

Harga minyak global melonjak di atas 105 dolar AS per barel pada Kamis (24/2/2022), mencapai level tertinggi sejak 2014. Di Amerika Serikat, harga minyak mendekati 100 dolar AS per barel. Hal ini akan membuat harga bahan bakar akan menjadi lebih mahal.

Di Amerika Serikat, harga rata-rata satu galon gas naik menjadi 3,54 dolar AS, naik dari 3,33 dolar AS satu bulan lalu. Pemerintahan AS sedang menjajaki cara untuk mencegah kenaikan harga gas, meskipun tidak jelas berapa banyak yang dapat dilakukan mengingat permintaan yang tinggi dan pasokan yang terbatas. Harga gas alam, yang digunakan untuk memanaskan rumah dan industri listrik, juga melonjak.

Harga patokan di Eropa melonjak 29 persen menjadi 127,80 dolar AS per megawatt jam pada Kamis, menurut data dari Independent Commodity Intelligence Services. Itu di bawah harga tertinggi sepanjang masa yang dicapai sebelum Natal tapi berpotensi naik lagi.  Bank of America sebelumnya memperkirakan rumah tangga Eropa akan membayar 724 dolar AS lebih banyak untuk energi tahun ini, sehingga pengeluaran rata-rata menjadi 2.061 dolar AS.

Biaya energi yang lebih tinggi akan meningkatkan biaya bagi perusahaan juga. Bahan bakar jet akan menjadi lebih mahal untuk maskapai, berpotensi memicu tarif udara yang lebih tinggi, sementara produsen yang menggunakan banyak tenaga, seperti pembuat baja, akan diperas. Itu bisa berimbas pada seluruh perekonomian.

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut