Menurut Kapolres, secara umum dari hasil pengecekan yang dilakukan jajarannya, untuk ketersediaan stok di Kota Tegal masih mencukupi, belum ada kelangkaan yang terjadi.
"Dari hasil pengecekan dilapangan yang sudah kita lakukan di wilayah Kota Tegal, stok minyak goreng masih tersedia dengan berbagai merek dan ukuran," terangnya.
Selain itu, lanjut Kapolres, hingga saat ini juga tidak ditemukan adanya upaya penimbunan dan antrian masyarakat yang membeli minyak goreng. Harganya pun relatif normal berkisar antara Rp14.000-19.000/liter.
"Hasil pengecekan dilapangan tidak kita temukan adanya upaya penimbunan dan antrian masyarakat untuk mendapatkan minyak goreng," tegasnya.
Kapolres mengimbau untuk menghindari antrian panjang yang berdampak terjadinya kerumunan massa, para penjual diminta tidak melakukan promo dengan menggelar bazar. Kepada masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak melakukan panic buying untuk membeli minyak goreng.
"Kami harap pada semua pihak untuk tidak mengadakan bazar dengan menjual minyak goreng dengan harga promo, karena hal ini dapat berpotensi menimbulkan kerumunan massa. Mengingat saat ini masih dalam kondisi endemi Covid 19,"pungkasnya.
Editor : Miftahudin